Dihuni seorang nenek renta
Ia tinggal bersama satu anak perempuan dan menantu
Juga anak lelaki dengan istri dan dua cucu
Terlihat sangat kontras berdiri agak miring Sementara itu bangunan tembok mentereng mendamping
Di gubuk itu kehangatan dan keceriaan terasa menyatu
Disela sela hari yang berlalu
Mereka bercengkerama
Bercanda akrab tanpa ragu
Sembari menyiapkan dagangan yang esok hendak di jual kepasar minggu.
Maupun yang bekerja sebagai buruh ditempat yang tak selalu tentu
Mereka nampak bahagia menikmati waktu
Riuh mentertawakan pengalaman lucu
Terkadang serius membahas hal seru
Harta dan bermewah sepertinya bagi mereka bukanlah hal nomor satu
Kebersamaan dan rasa syukur menikmati sesuatu
Itu lebih indah ketimbang diam dalam mangu
Hidup ini  nyata bukan halu,
Ucap si nenek tersenyum malu malu
Menyembunyikan giginya yang tinggal satu
Sembari mengelus tanganku dengan dengan nada rindu
Berharap aku datang kembali untuk bertamu