Petani adalah penolong negri, persis ungkapan ini di gelorakan oleh KH. Hasim Asari pada suara Muslimin Indonesia, No. 2 Tahun ke-2, 19 Muharom 1363/15 Januari 1944. Matahari belum sempat menyingsingkan keperkasaannya, sura ayam mulai berbisik-bisik mendayu diatas daun telinga, suara azan subuh baru saja berhenti berkumandang. Pagi itu aktivitas di persawahan tidak namapak seperti biasanya. Berbondong-bondong orang pada berkumpul seraya membawa amunisinya untuk siap berperang, berperang melawan kelaparan, ketidak berdayaan dan ketidak adilan suwasembada pangan.
KEMBALI KE ARTIKEL