tertiup tak tentu dan bergerak tak diam,
dimana hanya ada dirimu tanpa ada bayangmu,
sebuah batang yang muda namun terasa renta,
ringkih,
letih,
tegak berdiri namun hanya rupanya saja,
hendak berlari namun bumi menahannya,
ketika kau melihat kesekeliling dan hanya ada tawa,
makian dari mereka yang telah menguning,
tanpa melihat betapa hijau sang ilalang,
hingga tiba saat semua telah lelah,
dan membiarkan akar ini tercerabut dari pijakannya.