Mohon tunggu...
KOMENTAR
Olahraga

Kalender FIFA, Mungkin ini Alasan Gagalnya Laga vs Mali...

24 Oktober 2013   16:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:05 700 2

Salam Sportivitas,

Seperti yang sudah saya duga sebelumnya, timnas senior akan batal melawan Mali, dan melawan Korea Utara pun masih dalam bayang-bayang hitam. Kenapa saya berpendapat demikian? Ini tidak lain dan tidak bukan karena status pertandingan itu sendiri yang membingungkan. Bagi siapa? Menurut saya, pastilah bagi Mali dan dan Korea Utara.

Sebelumnya mari kita lihat tabel berikut...

Dan ini hanya untuk kasus-kasus tertentu yang dilaporkan ke FIFA melalui badan konfederasi terkait, dengan waktu perubahan status tidak boleh kurang dari tengat yang diwajibkan, dan tidak pula mengurangi waktu untuk pendaftaran nama pemain.

Dalam kalender tersebut, pada bulan November 2013, keran pertandingan resmi hanya dibuka pada 15-19 November, dimana kita sudah memakainya untuk melawan China PR dan Irak (pertandingan wajib). Atau kalau masih mau memaksakan banding alih status pertandingan, bisa meminjam waktu yang dipakai untuk Intercontinental Playoff Match Dates pada 13-14 November/20 November, itu pun kalau di setujui. Meskipun kemungkinannya kecil.

Setelah bulan ini hingga akhir tahun, tidak ada lagi keran pertandingan resmi internasional, karena FIFA akan fokus pada penghitungan nilai dan penempatan slot di Piala Dunia 2014 nanti.

Kembali ke awal artikel, PSSI melalui BTN yang akan mengadakan pertandingan sebelum tanggal 15 November itu jelas mengundang tanda tanya besar? Apa mungkin mengadakan pertandingan resmi berstatus “A” International, tapi diluar kalender FIFA. Menurut saya, kemungkinan besar tidak mungkin. Itulah mengapa di awal artikel, saya justru menekankan bahwa Mali dan Korea Utara lah yang akan mempertanyakan status pertandingan ini.

Mali yang saat ini berada di posisi 32 dunia atau ke 5 di CAF, tentunya akan sangat selektif memilih lawan bertanding untuk timnas seniornya. Begitu pula timnas Korea Utara yang saat ini berada di posisi 107 dunia. Meskipun sekarang, kata Sekretaris BTN, Sefdin Syaifudin, "kini BTN tengah membidik Kyrgiztan (peringkat 150) sebagai pengganti Mali".

Siapa pun yang akan bertanding di tanggal 4 dan 9 November nanti, seharusnya mereka mempertimbangkan apa status pertandingannya. Karena sudah selayaknya pertandingan internasional itu tercatat resmi oleh FIFA, karena mereka akan memakai seluruh perangkat dan atribut dari FIFA. Dan kalau pun tetap terlaksana meskipun tidak tercatat di kalender FIFA, maka publik berhak bertanya, apakah kedua negara menurunkan skuad terbaiknya, atau justru salah satunya hanya mengirimkan kelompok umur tertentu (misal tim U23, untuk menghindari cedera pada pemain inti senior). Ataukah pertandingan ini hanya bertujuan entertainment belaka? Yang itu jelas akan mengurangi tensi pertandingan.

Saya hanya coba mengedepankan pentingnya memanfaatkan keberadaan kalender FIFA dan melakukan pertandingan di dalamnya. Sepanjang tahun ini, Indonesia baru melakukan 6 kali pertandingan dengan perincian 3 kali friendly match dan 3 kali partai resmi Pra Piala Asia 2015. Begitu banyak slot pertandingan yang terbuang, sekitar 7 slot pertandingan. Yang ke semua terjadi, justru setelah PSSI bersatu melalui KLB 17 Maret silam.

Mengapa begitu sulitnya mengadakan pertandingan internasional? Apakah kawan-kawan kita diteras BTN tidak tahu kapan saja jadwal resmi pertandingan dari FIFA? Kalender FIFA itu tidak ditentukan mingguan, atau bulanan, atau per tahun, tapi lebih dari itu. Kalender FIFA ditentukan secara periodikal.

Dan kalau saja kita mau melihat sebentar ke website FIFA, disana terpampang jadwal official dates hingga tahun 2018.  Sebagai gambaran, setidaknya FIFA sudah memastikan 7 slot match days di 2014, yang bisa digunakan untuk pertandingan berlabel “A” International. Dan ini masih bisa bertambah, yang kemungkinan akan diputuskan setelah pengundian slot Piala Dunia 2014 selesai.

Jadi, mulai tahun depan, manfaatkan semua slot yang ada. Jangan kalah langkah dari negara-negara Asean lainnya. Sebagai perbandingan, untuk tahun ini, Indonesia maksimal akan memainkan 8 kali laga internasional, ini jelas kalah dari Australia 13x, Singapura 10x, dan Phillipina 9x. Jadi apa masih mau berada di belakang? Saatnya kita berada di depan....

Salam Sportivitas

Bekasi – Indonesia

24102013

Sumber: fifa.com, soccerway.com

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun