yang telah pergi
yang pamit
dijemput takdir
Di matamu,
maut terpampang
Di telingamu,
lonceng kematian berdentang
Namamu,
masih disebut
dalam nostalgia
juga doa-doa
Tentang derai tawa dan air mata
tentang cinta dan luka
yang kau tinggalkan
yang kuambil sebagai pelajaran
Pada-Mu,
semua akan berpulang
Padamu,
puisi ini kupulangkan