Kau menulis sajak-sajak lara
dari rindu yang tumpah
laksana air bah
namun kini telah berubah
Tanggal-tanggal yang terkelupas
berlalu tanpa selamat tinggal
sementara kau belum beranjak dari bibir masa silam
"bukankah ia hanya halaman-halaman usang yang pantas untuk dibuang?"
Aku masih berpuisi
sembari merajut mimpi
yang pernah kau cabik berkali-kali
agar aku bisa hidup sekali lagi
Jadi, sampai kapan kau mau memelihara sepi?