Di pelabuhan itu, terang dan temaram manunggal di balik cakrawala. Menyaru malam, Â hingga mataku tak lagi awas untuk dapat membedakan antara layar dan buritan.
Sekarang perahu-perahu itu merana, meratapi hari-hari penuh kejayaan di tepi dermaga
dan ombak di laut itu telah kehilangan deburnya.