Slogan “ Kalau bisa di persulit, kenapa harus dipermudah?” memang benar benar mewakili kinerja mereka. Saya yakin slogan ini tidak diciptakan oleh para pegawai/pejabat pemerintahan itu sendiri. Tapi ini merupakan slogan akibat kekesalan masyarakat akan tidak becusnya pegawai/pejabat pemerintahan dalam bekerja. Tugas melayani masyarakat tidak benar benar terlaksana. Karena yang terjadi di lapangan para pejabat/pegawai bertingkah bak bos besar. Dimana kita bagai suruhan memohon atau mengemis belas kasihan demi sebuah tanda tangan.