Pupus sudah harapan Yus untuk dapat diterima bekerja di salah satu pabrik pembuat sepatu bermerk di Serang. Pasalnya uang yang dia setor tidak sesuai dengan yang di harapkan para calo/mafia pemalak calon tenaga kerja di perusahaan tersebut. Kesedihan Yus pun semakin tak karuan. Bagaimana tidak?. Uang 1 juta yang di setornya adalah hasil pinjaman dari koperasi setempat. Yang mana harus dicicil setiap bulannya. Mungkin, Yus tidak akan menyangka akan sesulit itu baginya untuk bisa bekerja walau menjadi pekerja pabrik sekalipun. Yus rela meninggalkan kampung halaman dan kedua orang tua nya di kampung hanya dengan satu harapan agar bisa bekerja dan membantu orang tua. Namun, apa boleh di kata. Sudah menginjak bulan ketiga berada di Serang belum juga ada tanda tanda akan mendapatkan pekerjaan.