Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Bukan Untuk Tontonan

9 Desember 2014   03:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:44 45 0

Pukul 15:00 “ayo – ayo solat , sudah waktunya solat ini “ seorang laki – laki peruh baya menegur sapa segerombalan anak – anak yang sedang bergerombol di masjid sepulang dari ngaji TPQ, namun anak – anak tidak mendengar nasihat baik , laki- laki paruh baya itu , mereka justru menertawakan , dan sebagian yang lainnya saling berbisik dengan temannya . kemudian laki – laki paruh baya itu tidak menghiraukan anak – anak kecil itu , ia berlalu dan masuk kedalam masjid untuk mengumandangkan adzan . “Allahuakbar – Allahuakbar ............” pelafadzan makhraj sesuai , panjang mad yang selaras dengan nada – nada adzan , terdengar indah dan syahduh . Suara adzan yang dikumandangkan laki – laki paruh baya itu mampu menyaduhkan dan membisukan suara sejenak orang – orang yang disekitar masjid untuk mendengarkan alunan – alunan lagu sepanjang masa itu. “.......qodqomatishollah qodqomatishollah , Allahu Akbar , Allahhu Akbar Lailahaillah “ bait terakhir lafadz adazan seakan memecahkan kehiningan obagi orang – orang yang khusyuk mendengarkan , orang –orang yang tinggal disanding masjid ada yang keluar untuk memastikan siapa yang adzan ashar itu , ternyata laki – laki paruh baya tersebut sebelumnya belum pernah adzan , terdengar juga puji – pujian karena suaranya merdu , namun disela- sela pujina itu ada yang mencela , tidak tahu pasti apa yang orang – orang bicarakan atas laki- laki paruh baya itu .

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun