Sebelum mengenal banyak penulis kenamaan Indonesia maupun dunia dalam perjalanan hidup yang masih seumur jagung ini, saya telah lebih dulu jatuh cinta pada penulis novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu. Novel yang saya baca dengan sembunyi-sembunyi, terkadang ditutup buku nahwu atau tauhid di belakangnya. Pasalnya peraturan dalam sekolah berasrama melarang siswa membaca novel. Jika sampai ketahuan, tamat sudah riwayatnya. Iqob menanti, entah novelnya disita kemudian dibakar atau mendapat sanksi hafalan atau bersih-bersih asrama dalam tenggat waktu yang sudah ditentukan.
KEMBALI KE ARTIKEL