Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Artikel Utama

Puisi: Tidak Ada Pamit yang Sepenuhnya Baik

28 Agustus 2022   16:33 Diperbarui: 30 Agustus 2022   21:00 451 33
Sejak kau tak ada, aku tak memiliki rumah. Setiap hari, setiap mata, setiap percakapan terasa seperti perjalanan tanpa pulang. Setiap ruang, setiap  pijakan seperti hanya sebuah persinggahan. Aku tak menetap dimanapun melainkan di dirimu dan aku tak pulang kemanapun melainkan kepadamu. Jadi begini, rasanya hidup namun hilang. Aku seperti cawan berisi anggur yang kehilangan bibir tuannya yang setiap pagi menyentuh, menegaknya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun