Menurut Al-Faruqi, Islamisasi ini dicanangkan sebagaibentuk respon adanya problem pada ilmu pengetahuan. Persinggungan yang terjadiantara Islam dan Barat menyebabkan sebagian kaum muslimin silau oleh kemajuanbarat. umat islam disini seakan mencoba menirukan gaya hidup dan cara berfikirbarat. Dari perilaku ini mencerminkan umat Islam menerima westernisasi dengan sukarela.
Selain itu, umat islam nampak kesulitan untuk meresponpergerakan westernisasi yang massif, sehingga umat islam mengalami malaisme. Malaismesendiri merupakan kondisi dimana umat Islam dalam keadaan lemah, lesu, dantidak dapat bangkit. Dengan latar belakang tersebut, Al-Faruqi menawarkanislamisasi yang mampu menyentuh ranah sosial guna menyelesaikan krisis yangdialami umat Islam.
Menurut Al-Faruqi, islamisasi merupakan upaya untukmemahami dan membangun kembali ilmu pengetahuan sosial dan alam.yang didalamnyaterdapat unsur keislaman, sehingga mengubah orientasi menjadi sejalan denganorientasi Islam. Dan setiap disiplin ilmu haruslah ditumbuhkan prinsip-prinsipislam yang metodologinya dijiwai oleh worldview tauhidi.
Dari definisi tersebut, Al-Faruqi memberi penekananterhadap tauhid sebagai titik pusat yang menjadi poros perputaran kehidupan.Namun, di definisi tersebut terdapat missing link, yaitu hilangnya bagian manayang perlu di islamisasikan. Missing link tersebut terletak pada disiplin ilmu,sedangkan objek islamisasi tidak terbatas pada ilmu pengetahuan semata. Missinglink ini juga terletak pada proses islamisasi tersebut, yang mana prosesmembangun kembali bangunan keilmuwan tanpa mengeluarkan unsur non-islami akanmenjadikan bangunan keilmuwan tidak kokoh.
Langkah dalam metode islamisasi Al-Faruqi ialahmenuang kembali seluruh khazanah sains barat dalam kerangka Islam, yaitupenulisan kembal buku-buku teks dan berbagai disiplin ilmu dengan wawasanajaran Islam. Dalam metode tersebut, Al-Faruqi tidak memilah-milah ataumemfilter ilmu yang akan di islamkan terlebih dahulu seperti yang dilakukanoleh Al-Attas, sehingga hal tersebut menyebabkan ilmu yang dihasilkan tidakkokoh.
Proses islamisasi yang dibawa oleh Al-Faruqi inimenggunakan pendekatan tauhidi. Hal tersebut diperlukan untuk menjadi pembatasdan asas, sehingga proses islamisasi tetap berjalan sesuai dengan worldview Islamdan bermuara pada Allah. Konsep tauhid ini terdiri dari Lima kesatuan. Pertama,keesaan tuhan. Yang mana proses islamisasi ilmu mengerahkan tentang hubunganrealitas yang dikaji dengan hukum tuhan.
Kedua, keesaan ciptaan. Keesaan ciptaan ini berdasarkanpada adanya keterikatan dan kesatuan yang integral. Ketiga, kesatuan kebenarandan pengetahuan, yang mana kebenaran ini bersumber dari realitas yang bersumberdari tuhan yang melewati wahyu. Keempat, kesatuan hidup, yaitu hukum alam danhukum moral yang berjalan harmonis. Kelima, kesatuan manusia, karena subjek dantarget islamisasi adalah manusia