Berdasarkan data yang ditunjukkan oleh UNICEF, lebih dari sepertiga balita di negara berkembang mengalami masalah pertumbuhan dan perkembangan. Hasil studi lain juga menjelaskan bahwa 80% keterlambatan perkembangan anak disebabkan oleh kurangnya stimulasi. Periode emas pada anak merupakan waktu yang tepat untuk pengoptimalan perkembangan intelektual, emosi, sosial, dan motorik. Salah satu faktor yang berperan penting adalah peran orang tua. Orang tua dapat menciptakan lingkungan yang postif untuk menstimulasi perkembangan anak. Selain orang tua, kader kesehatan juga perlu memiliki kompetensi yang mumpuni dalam deteksi dini apabila terjadi keterlamatan perkembangan anak, sehingga intervensi dini dapat dilakukan. Hal ini dilakukan supaya mencegah dampak lanjutan berupa kesulitan belajar, gangguan bahasa, kesulitan dalam mengendalikan emosi, dan kesulitan dalam pengambilan keputusan.
KEMBALI KE ARTIKEL