Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money

Belajar dari yang Kecil Menuju Kebahagian

5 Desember 2012   01:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:11 164 0
Banyak orang melihat kesuksesan seseorang dari sisi kekayaan  tanpa melihat proses. Bukan hal yang tabu" semua orang ingin sukses dengan berbagai cara dan menghalalkan berbagai cara. Sebagai contoh saya pernah ditawari untuk menjadi PNS dengan harga 100jt, dipikiran saya emang PNS indah dan sejahtera, tapi apakah dengan cara yang kotor itu kita dapat hidup bahagia dan sejahtera?. Ada nasib orang yang dipending pelantikan PNS hanya gara-gara ulah pejabat pemerintah demi mendapat sejumlah uang dan mengorbankan hak orang lain tersebut. Apakah itu dapat disebut hidup bahagia?

Hal picik semacam ini dinegaraku sudah lumrah dan dianggap biasa. Sampai kapan negaraku bobrok dan rusak dengan segelintir orang yang ingin meraih yang namanya kebahagian (semu ).

Seorang penjual nasi uduk mempunyai anak 8, tiap hari bangun jam 3 pagi untuk memasak dan sore jam 3 berbelanja untuk dagangannya besok pagi. Bisa menyekolahkan anak-anaknya sampai jenjang sarjana dan tnpa mengenal lelah dan letih serta cai maki dari orang-orang sekelilingnya. Anak-anaknya pun tidak pernah malu kalau ibunya seorang penjual nasi. Toh itu halal dan tidak merugikan orang lain. Bahkan sangat membantu para ibu rumah tangga yang tidak sempat memasak dan khususnya bagi anak-anak kost.

Itulah proses menuju kebahagian sesungguhnya dengan tidak menghalalkan berbagai cara.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun