Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Nasehat Pernikahan oleh KH. Subhan Ma'mun

23 Juni 2023   11:02 Diperbarui: 23 Juni 2023   11:05 693 0
Menghadiri Walimatul Ursy, Mendengarkan Nasehat KH. Subhan Ma'mun dan Mendoakan Kedua Mempelai

Rabu (21/6/2023) Penulis menghadiri undangan Walimatul Urs Bapak H. Akhmad Ma'mun,  atas pernikahan anaknya yang bernama M. Naufal Human, SE dengan Umdatul Fadhilah, SE. Putri Akhmad Atsani.

Penulis hadir duduk bersama tamu lainnya, mendengarkan ceramah yang disampaikan oleh KH. Subhan Ma'mun dan mendoakan kedua mempelai yang dipimpin oleh KH. Akhmad Zairukhi Al-Hafidz.

Dalam ceramahnya KH. Subhan Ma'mun pengasuh Pondok Pesantren Assalafiyah mengatakan. Perjodohan merupakan ketentuan dari Allah Swt yang tidak bisa disangka-sangka. Kadang mendapatkan pasangan yang jauh kadang juga yang dekat. Dalam perjodohan dapat juga menjadikan satu hal yang jauh menjadi dekat, apalagi yang dekat semakin dekat.

Beliau juga memberi gambaran kepada tamu undangan yang hadir, bahwa sebuah keinginan apapun yang secara akal tidak mungkin dapat diraih, tidak bisa menerobos ketentuan (takdir) Allah Swt, namun hanya dengan doalah sebuah kekuatan dapat meraih cita-cita yang diinginkan.



"Tidaklah merubah suatu takdir melainkan doa." (HR. Al Hakim)

Kita hadir disini tidak lepas untuk mendoakan agar kedua mempelai menjadi pasangan yang sakinah, Mawadah Warahmah. Aamiiin.

Kegiatan silaturahmi dengan menghadiri undangan Walimatul Urs Bapak H. Ma'mu tidak hanya melakukan  berjabat tangan semata, namun termasuk didalamnya memberi kebahagiaan bagi tuan rumah sendiri.

Ada nasehat yang sangat luar biasa disampaikan oleh KH. Subhan dalam acara walimatul Ursy putra H. Ma'mun yang dapat penulis sampai dalam catatan sederhana ini.

Dalam berumah tangga janganlah mencari kekurangan satu sama lainnya dan harus saling menutupi apapun kekurangannya. Hal ini dilakukan agar tidak timbul permusuhan dan ketidaknyamanan.

Membangun perkawinan yang kokoh, tidak boleh bercerita sekecil apapun tentang kondisi dirinya saat belum menikah. Seumpamanya mau berjodoh dengan orang lain. Hal ini tentu sangat menyakitkan pasangan hidupnya dan akan merusakan perkawinan yang dijalaninya pula.

Ada cerita  santri yang diminta oleh orang tertentu untuk menjadi menantu, kemudian diceritakan terhadap pasangan yang baru dinikahinya. Akhirnya pernikahan yang dijalani hanya sebentar. Oleh karena itu janganlah membuka aib masa lalunya, pendamlah sedalam mungkin untuk tidak keluar.

Kalau sudah menjadi suami istri yang ada adalah saling memuji, mempertahankan kebahagiaan berdua, berbagi kesenangan, perdamain suami istri dan saling  menjaganya.

Adapun yang paling utama modal nikah adalah sabar dan jangan mengumbar hawa nafsu. Dua hal tersebutlah yang harus dipegang kuat-kuat jangan sampai lepas.

Nasehat selanjutnya yang disampaikan KH. Subhan Ma'mun kepada kedua mempelai adalah :

Janganlah meninggalkan membaca al-Qur'an,  terus meneruslah membaca al-Qur'an agar memiliki faedah menempel pada akal dan perilakunya, diharapkan pula akan ada yang membekas untuk menyinari diri  sebagai cahaya petunjuk kehidupan.

KH. Subhan Ma'mun mengatakan, minimal dalam satu tahun khatam sekali.
Dan beliaupun mengingatkan jangan sampai ada yang lupa kalau sudah ada yang hafal dalam al-Qur'an.

kedua jangan tinggalkan membaca sholawat, pada jaman akhir ini kedua hal tersebut harus dipegang kuat-kuat.

Dalam melafalkan sholawat kenapa ada kata "Sayyidina" hal ini dilakukan dalam rangka menjaga tata krama, memulyakan Nabi. Kalau dalam matan atau tulisan hadits tidak boleh menambah kata sayidina, karena hal tersebut akan merusak hadits dikarenakan ada tambahan.

KH. Subhan Ma'mun juga berpesan kepada kedua mempelai untuk saling menjaga, terutama menjaga kesehatan (fisik) dengan makan yang tidak berlebihan. Menjaga ruh dengan menghindari berbuat atau sedikit berbuat dosa dan untuk menjaga keselamatan dalam beragama dengan cara memperbayaklah membaca sholawat.

Nasehat selanjutnya yang diberikan lagi kepada kedua mempelai adalah untuk sholat witir sebelum tidur.  Mau tidur jam berapapun, lakukan sholat witir terlebih dahulu, dan saat msu tidur untuk merutinkan membaca ayat kursi, surat al-Ikhlas, Falak dan An-Nas 3 X.

Dengan kondisi bersuci ketika sebelum tidur maka dihukumi dalam kondisi suci saat tidur walaupun bersentuhan dengan suami istri bahkan berhubungan. Kondisi suci inipula membuat para Malaikat menjaganya sampai bangun tidur.

Semoga ada manfaatnya dan mohon maaf kalau ada kesalahan dalam penulisannya. Wallahu'alam bishowab.

(Lukmanrandusanga)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun