Konon, sebelum randusanga kedatangan Mbah Kuat dan Buyut Kerti, randusanga merupakan alas lebat, yang terdiri dari pohon-pohon besar dan tinggi serta banyak binatang buasnya. Sehingga keduanyapun saat datang, tidak berani tidur di bawah (tanah), akan tetapi tidur di atas pohon.
Menurut kakek saya (Alm. H. Sakyadi bin Dasmun), ketika beliau masih hidup pernah mengatakan, bahwa makam Mbah Buyut Kuat ada sebelum beliau lahir. Ketika kakek saya, bertanya kepada orang tuanyapun mendapatkan jawaban yang sama, Makam tersebut sudah ada sebelum ia lahir.
Namun, ada beberapa hal yang cukup menarik dan dapat dijadikan sebagai bahan cerita untuk generasi anak bangsa, khususnya yang berasal dari Randusanga, mengenai makam Mbah Buyut Kuat, yang ada di blok ketemberan Rt.03/01 Randusanga Kulob Brebes.
Menurut cerita kakek saya, yang juga disebut sebagai orang yang memiliki usia panjang. Karena beliau meninggal pada usia sekiatar 86 Tahun. Beliau termasuk orang yang menurut lingkungan setempat orang yang dianggap kuat. Karena dulu pernah mengalahkan orang yang pernah menjambret di kereta api, ketika beliau melakukan perjalanan dari Brebes ke Indramayu. Beliau juga merupakan salah warga yang pernah menjadi santri dari Mbah Nur Walangsanga Moga Pemalang.
Adanya cerita Harimau Mbah Buyut Kuat, tidak bisa lepas dari para saksi yang dulu sering melihat sosok harimau tersebut. Seperti yang yang dikatakan orang tua saya (H. Syamsuri), ketika beliau masih kecil pada malam jumat kliwon sering melihat harimau milik mba kuat lewat dirumahnya dan yang mengetahui bukan hanya dirinya saja, tapi orang tua dan adik-adiknya pula mengetahui.