Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story Pilihan

Ke Bukit Peradaban Orang Papua

30 November 2014   08:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:28 409 2

Tidak banyak orang yang bisa sampai di puncak bukit Aitumeri di Kabupaten Teluk Wondama Papua Barat, di mana Batu Inspirasi berdiri tegak. Untuk sampai di batu tersebut dibutuhkan waktu lumayan lama dan perjalanan yang cukup menantang. Sekarang telah dibuat seribu tangga untuk mencapai ke sana tapi itu pun tidak sampai puncak bukit.



Inilah Batu Inspirasi yang menandai keberadaan peradaban di tanah Papua. Di atas batu inilah seorang Zendeling yang bernama Izhak Samuel Keijne mentransliterasikan Kitab Injil ke dalam bahasa Teluk Wondama. Izhak termasuk tokoh pendidikan bagi orang Papua.Mula-mula ia mengajarkan baca tulis. Kegiatan pendidikan itu menurut catatan dimulai pada tanggal 25 Oktober 1925.




Pak Pendi (56) yang waktu itu mengantar saya menziarahi Batu Inspirasiini yang kira-kira saya tempuh dua jam-an untuk sampai di atas, mengatakan, “ Bila seseorang telah sampai menginjakkan kakinya di batu peradaban ini, sepulangnya dari tempat ini, ia akan mendapatkan berkah dari Tuhan,” katanya.






Menurut sumber yang terpercaya hasil lawatan sejarah yang dilaksanakan Balai Pelestarian Nilai Budaya Jayapura-Papua di Kabupaten Teluk Wondama pada bulan Juni 2013, di bukit Aitumeri tersimpan artefak kenangan pendidikan dan religi yang diprakarsai oleh Izhak Samuel Keijne di antaranya Batu inspirasi dan batu peradaban. Di atas bukit Aitumeri terdapat Batu yang sangat besar, batu ini digunakan Bapak Izhak Samuel Keijne untuk bergumul mendoakan pelayanan di Tanah Papua dan juga menciptakan lagu-lagu rohani dan mazmur yang sekarang digunakan oleh umat Kristen di Tanah Papua dalam beribadah. Batu ini dikenal dengan sebuatan batu inspirasi oleh masyarakat Papua.




Keberadaan Batu Inspirasi ini memiliki hubungan dengan keberadaan Batu Peradaban.Batu Peradaban ini diletakkan di bawah bukit, berupa tumpukan batu sebagai sarana para Zendeling kala itu melakukan proses belajar-mengajar. Izhak Samuel Keijne mengajar para muridnya dan di atas batu ini para siswa melatih keterampilan dirinya baik itu bagaimana belajar, memimpin doa dan bagaimana menjadi dirijen dengan lagu-lagu yang diciptakan oleh Izhak Samuel Keijne.

Pemerintah Daerah Kabupaten Teluk Wondama saat ini telah membangun sebuah bangunan yang mempunyai jumlah tonggak tiang sebanyak 6 tiang yang melambangkan ke-6 murid yang pertama lulus dari sekolah Aitumeri. Bukit Aitumeri juga dikenal dengan sebutan Bukit Tom dan Reggi karena hubungan pertemanan antara istri dari bapak Izhak Samuel Keijne (Reggi) yang berteman dengan murid yang merupakan salah satu anak didik yang mereka sayangi yaitu Tom Wospatrick.



Batu Inspirasi dan Batu Peradaban merupakan situs sejarah yang penting untung diziarahi. Pada Batu Peradaban yang diletakan Kiejne itu tertulis pesan: “Di atas batu ini, saya meletakkan peradaban orang Papua. Sekalipun orang memiliki kepandaian tinggi, akal budi dan marifat tetapi tidak dapat memimpin bangsa ini, bangsa ini akan bangkit dan memimpin dirinya sendiri”.



KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun