Apa yang ingin didapat dari dua kata atas judul di atas? Kehangatan dan ketenangan. Kelihatannya ada kemiripan arti dan maksud. Hangat dan tenang. Jika dilihat dari dasar dua kata tersebut maka akan memiliki banyak makna, dan tentu saja tidak akan merambat kemamana-mana makna yang ingin didapatkan dari kedua kata dasar tersebut. Karena dua kata tersebut jenis dari kata sifat. Dan kata sifat tidak begitu bagus untuk diuraikan menjadi satu simpulan yang menarik. Tetapi jika dua kata tersebut telah tersusun menjadi konfiks, yakni gabungan atas kata dan imbuhan, maka dua kata tersebut akan mengacu pada keinginan dari yang ingin ditulis dan diterjemahkan maknanya atas kehidupan yang dilakukan oleh manusia. Yakni ketika kata tersebut berubah menjadi kata benda, yakni kehangatan dan ketenangan.
Pada KBBI (2008), ketenangan diartikan sebagai satu hal keadaan, ketentuan (hati, bathin, pikiran). Artinya ketenangan sangat berkaitan dengan tingkat kenyamanan perasaan yang dirasakan oleh setiap orang. orang merasa tenang ketika hatinya tidak gelisah. Merasa nyaman ketika tidak ada masalah yang menggangu pikirannya. Merasa aman ketika tidak ada beban yang memberatkan pikiraannya. Semuanya mengacu satu pada kondisi hati atau pikiran yang terbebas dari permasalahan hidup. Selain ketenangan, ada juga kehangatan yang masih dikategorikan sebagai kata benda, hasil bentukan dari konfiks ke-an yang akan bermakna keadaan gembira, perihal hangat; keadaan gembira (senang, suka cita; kena hangat, terlampau hangat; kepanasan hangat atau kepansan. Yang dapat diambil dari makna kehangatan adalah makna yang kedua, yakni perihal keadaan rasa senang atau suka cita. Tentu saja arti tersebut dapat dimaknakan berkaitan dengan suasana hati, suasana perasaan atas apa yang disukai hati atau perasaan suka cita atas hal-hal yang membuat hati menjadi senang, gembira, dan merasa suka cita.
Berdasarkan penjelasan makna kedua kata tersebut menjadi jelaslah bahwa ketenangan dan kehangatan adalah kebutuhan primer manusia. Dikatakan sebagai kebutuhan primer karena ketenangang dan kehangatan menjadi satu unsure penting yang membuat manusia akan bertaham pada pekerjaan, entah itu kecil atau pun besar. Orang-orang yang merasa tenang akan merasakan setiap pekerjaannnya memberinya kekuatan, semangat untuk terus bekerja tanpa mengeluh dan putus asa. Dia akan merasakan kehangatan tersendiri dari kerja-kerjanya, entah itu datang dari pekerjaan yang ia kerjakan atau kehangatan yang datang dari lingkungan tempat ia bekerja.
Dalam al Quran, kata ketenangan sendiri disebut dengan istilah assyakinah. Kata assakinah sendiri disebutkan sebanyak enam (6) kali dari beberapa surat. Misalnya, pada surat al-Baqarah [1]:248; at-Taubah [9]: 26 & 40, dan al-Fath [48]:4,18 & 26. Ayat-ayat assyakinan tersebut selalu dikaitkan degnan konteks peperangan. Artinya pristiwa-periswa seperti perang memungkinkan banyak orang untuk tidak tenang, merasa gelisah atau gundah-gulana antara harapan dan kenyataan. Ayat-ayat tersebut sekaligus peneguhan atas setiap orang, khususnya kaum muslimin saat menjelang perang untuk meningkatkan ketaatan, keyakinan bahwa tuhan akan memberikan pertolongan kepada mereka.
Sebagai kebutuhan pokok manusia, ketenangan menjadi satu hal yang prioritas dilakukan, mengingat seluruh aktivitas akan terasa nyaman saat aktivitas tersebut menumbuh suburkan semangat, kemaungan, keyakinan, keikhlasan, kehati-hatian baik dalam bertindak atau berpikir dalam segala ruang. Makna ketenangan seperti inilah yang mungkin banyak dirasakan oleh generasi awal kenabian, yang tak pernah lelah berjuang dan tak pudar menghadapi rintangan dan kezholiman zamannya. Ketenangan seperti itulah yang memberikan kehangatan sendiri bagi hati-hati mereka. Disadari atau tidak kehangatan merupakan manifestasi dari ketenangan. Kehangatan tidak akan didapatkan jika tidak dirasakannya ketenangan. Karena kehangatan terkait dengan rasa, emosi dan perasaan, maka kehangatan bersumber pada ketenangan yang diproleh setiap orang. Memperoleh ketenangan dan kehangatan adalah satu keberhasilan yang luar biasa untuk tetap bertahan terhadap berbagai rintangan dan cobaan kehidupan, baik yang datang dari lingkungan sendiri atau pun datang dari dalam pikiran kita sendiri. Ketenangan dan kehangatan adalah gejolak dari pikiran dan hati manusia. Karena bersumber dari hati dan pikiran manusia, maka mengobatinya tidaklah dengan hal-hal yang bersifat fisik, tetapi lebih bersifat pada psikis. Hal-hal yang mungkin perlu dilakukan adalah berpikir positif terhadap setiap keadaan, tidak mengeluh, menghindari ‘kata-kata negatif’ yang dapat membuat energi kita habis, tetap bedoa dan terus menjaga komunikasi dengan setiap orang.
Sebagai penutup dari tulisan ini, ketenangan dan kehangatan sebagai sumber memperoleh kenyamanan dalam pergaulan, ketenteram dari setiap kejadian, kekuatan melawan tragisnya kehidupan. Ketenangan inilah yang membuat banyak orang tidak gegabah, bersikap dewasa, dan tenang dalam menghadapi setiap permasalahan dan urusan hidup. Ketenangan seperti inilah yang akan melahirkan kehangatan dalam pergaulan dan interaksi antar sesama [Maman Abdullah-Solo, 22/02/2014].