Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Tuan Guru, Islam dan Lombok: Sebuah Pemaknaan

16 Januari 2015   00:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:03 36 0

Tuan guru: nama yang tidak usang lagi pada masyarakat suku Sasak di Lombok. Bukan saja karena namanya yang populer, tetapi karena eksistensi dan perannya di bumi seribu masjid telah masuk pada setiap lapisan masyarakat. Tentang tuan guru, selalu mudah untuk ditebak sekaligus dimaknakan. Gagasan Ferdinan de Sausure yang menyebut tanda dengan istilah signifian (penanda) dan signifie (petanda) adalah cara mudah untuk menangkap wujud dari setiap makna yang muncul. Tuan guru dengan eksistensinya menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan keberagamaan masyarakat. Bahkan bukan saja yang berkaitan tata cara beragama, kehidupan sosial politik pun tak lepas dari petuah dan cara pandang tuan guru. Tuan guru dapat dikatakan menjadi orang yang dinomor satukan, khususnya terkait dengan tata cara bersyariat dan pilihan dalam berpolitik.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun