Fault In Our Stars film drama ringan yang cukup menyenangkan sebenarnya dan dialognya pun tidak ada yang berat paling monolog dari Hazel Grace ( Shailene) yang cukup romantis dang ngena. Film ini beralur lurus dan cukup pelan ciri khas film drama Hollywood, penulis skenario film ini Scott Neustadter (500 days of Summer, The Pink Panther 2) tahu betul kemana alur ini harus cepat dan pelan. Saya juga salut dengan Mike Mogis dan Nate Walcott sebagai penata musik yang sangat pas menguatkan adegan dan cerita itu sendiri.
Cerita ini berawal ketika Hazel yang menderita kanker Paru-paru bertemu dengan Augustus yang juga penderita Kanker sehingga harus menggunakan kaki palsu di sebuah perkumpulan penderita kanker. Hazel yang awalnya memandang hidup dengan sangat apatis kembali menemukan kehidupan setelah dekat dengan Augustus, Augustus yang memandang hidup harus diiisi dengan segala macam hal yang membuat kita diingat dan penuh semangat bertemu dengan Hazel yang apatis, jadilah banyak sekali dialog Augustus yang menginspirasi Hazel, bahkan Augustus berhasil membantu Hazel untuk bertemu dengan penulis favoritnya yaitu Peter Van Houten di Amsterdam. Banyak yang akhirnya dilalui oleh pasangan ini sampai akhirnya keadaan berbalik dan memisahkan mereka selamanya.
Film ini banyak menampilkan sisi keindahan dari Amsterdam, ditambah soundtrack-soundtrack yang aduhai film ini layak anda tonton dengan orang terkasih anda. Dialog spontan yang menyenangkan, barisan pemain yang tampil prima dan pemilhan Tone yang cerah membuat film yang seharusnya sedih ini justru pada akhirnya menimbulkan harapan, bahwa hiduo ini harus diperjuangkan bahkan ketika hidup harus berakhir akhirilah dengan senyuman, senyuman yang hadir karena kita akhirnya bisa berbaring istirahat setelah berjuang keras melawan penyakit dan ujian kehidupan.
Saya beri Nilai 8 DARI 10