Tepat pada perayaan hari ulang tahun ku yang ke-6 tahun, di kampung halaman, keluarga besar sedang berkumpul hangat di kediaman rumah kakek dari ayah, kala itu kakek adalah seorang tokoh agama setempat yang mempunyai banyak santri, dan datang salah satu seorang santri laki lakinya untuk ikut berdoa merayakan perayaan sederhana tersebut, santri itu teduh wajah nya, lembut sikap nya, seketika ayah kagum dan berkata padaku sambil menunjuk pemuda tersebut "Aa..lihat itu santri abah (kakek), beliau umur 16 tahun sudah hafal al - Qur'an 21 Juz". lantas aku iri kepada orang itu karena amat dibanggakan oleh abah dan ayah, funfact nya, salah satu iri yang diperbolehkan ialah iri kepada orang yang bagus (hafal dan mengamalkan) bacaan qurannya, dan orang kaya dermawan yang menggunakan kekayaan nya dengan bijak, sejak saat itu kutanamkan dendam kepada ayah ku agar aku bisa setara dengan orang itu, hari demi hari berlalu, aku sangat susah menghafal al qur'an, akhirnya ayah memberikan ku metode untuk menghafal surat tertentu saja seperti ; Al - Kahfi, Al-Waqiah, Ar-Rahman, Al-Mulk, dan Juz 30 semua ku hafal dengan terpaksa, karena paksaan dari ayah yang keras saat mengajar ngaji, bahkan aku sering menangis karena terus mengulang - ulang hafalan yang tak kelar kelar, karena susah untuk belajar dan menghafal akhirnya pun berpindah - pindah tempat pengajian, al hasil, semua tidak sesuai ekspetasi, bahkan iqro pun hanya sampai di iqro 3, disekolah selalu mendapat ranking nilai tengah kebawah.
KEMBALI KE ARTIKEL