Mengetahui Qari Rasul
Ubay bin Ka'ab bin Qays al-Khazraji al-Anshari adalah namanya. Ia memiliki dua kunyah: Rasulullah menyebutnya Abu al-Mundzir, dan Umar bin al-Khattab menyebutnya Abu aht-Thufail karena ia memiliki putra bernama ath-Thufail.
Ubay memiliki rambut dan janggut putih, tetapi dia tidak mengubah warna rambut kepalanya menjadi perak dengan inay atau pewarna lain.
Salah satu orang pertama yang memeluk Islam adalah Ubay, yang dipilih Allah Ta'ala untuk bersyahadat di Baiat Aqobah.
Allah Ta'ala memilih Ubay untuk menjadi salah satu orang pertama yang memeluk Islam. Saat Baiat Aqobah kedua, dia bersyahadat. Saat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tiba di Madinah, ia dipersaudarakan dengan Said bin Zaid, yang merupakan salah satu dari sepuluh sahabat utamanya, yang dikenal sebagai al-muabsyiruna bil jannah.
Dididik Sang Nabi
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah contoh yang baik untuk guru. Baik lisan maupun tindakan, dia memberi teladan. Pendidikan yang beliau berikan sangat mendalam. Menjadi guratan yang terbukti dalam tindakan. Selain itu, Ubay percaya bahwa pendidikan nubuwah itu murni.
Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertemu dengan Ubay bin Ka'ab dan berkata, "Wahai Ubay." Pada saat itu, Ubay hanya menoleh, tidak menjawab panggilan Nabi, dan kemudian terus shalat. Dia kemudian beralih ke shalat berikutnya dan menyegerakannya.
Setelah itu, Ubay bertemu dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Dia berkata kepadanya, "Assalamu'alaika ya Rasulullah," lalu bertanya, "Hai Ubay, apa yang menghalangi kamu menjawab panggilanku saat aku menanggilmu tadi?" Ubay menjawab, "Wahai Rasulullah, tadi aku sedang shalat."
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Tidakkah engkau mendapati sesuatu yang diwahyukan kepadaku 'Penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu'?" [Quran Al-Anfal: 24].
"Iya (aku telah mengetahuinya). Aku tidak akan mengulanginya lagi, insyaallah," janji Ubay. (Sunan at-Turmudzi, Kitab Fadhail Quran, Juz: 5: 2875).
Lihatlah cara para sahabat mengikuti perintah Rasulullah. Mereka tidak menyatakan keberatan. Tidak mengutamakan keinginan dan hasrat mereka. Setelah menyadari bahwa Rasulullah menafsirkan ayat tersebut dengan cara ini. Mereka juga berkomitmen untuk melakukannya. Ini pasti akan menjadi teladan bagi kami. Ketika Anda mendengar atau membaca hadits-hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang perintah dan larangan, seperti apa adabnya?
Rasulullah memerintahkan wanita muslimah untuk mengenakan hijab yang sempurna dan melarang kita dari riba dan zina. Ingatlah pesan yang disampaikan Rasulullah dalam Surat Al-Anfal ayat 24.
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan Rasul (Nabi Muhammad) apabila dia menyerumu pada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu! Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dengan hatinyadan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan." (QS. Al-Anfal/8: 24)
Dalam riwayat Imam Ahmad dengan sanad dari Abu Hurairah dari Ubay bin Ka'ab bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Maukah kuajarkan kepadamu suatu surat yang tidak Dia turunkan yang semisalnya dalam Taurat dan Injil. Juga tidak ada pada Alquran yang semisalnya?" Ubay menjawab, "Tentu." "Aku berharap sebelum engkau keluar dari pintu itu, engkau telah mempelajarinya," kata Rasulullah.
Kemudian Rasulullah berdiri. Dan aku berdiri bersamanya. Beliau mengandeng tanganku sambil mengajarkanku. Sampai beliau hampir sampai di pintu.
Aku berkata kepada beliau, "Wahai Rasulullah, mana surat yang Anda janjikan untukku?"
Beliau berkata, "Apa yang engkau baca saat shalat?"
"Aku membaca surat Al-Fatihah," jawabku.
"Itulah dia. Itulah dia (surat yang tidak terdapat dalam Injil dan Taurat. Bahkan dalam Alquran yang menyamai kemuliaannya). Surat itu adalah tujuh yang berulang-ulang. Dan Alquran yang agung yang diwahyukan padaku."
Dalam riwayat yang lain, Ubay memperlambat langkahnya. Karena sangat ingin mendengar surat yang dijanjikan Rasulullah untuknya. Demikianlah semangatnya Ubay bin Ka'ab dan sahabat-sahabat lainnya memperoleh ilmu dari Rasulullah.