Periuk masih mendesing, tetesan air dari mulut keran tak bosan menelurkan tiap bulir-bulir beningnya. Hingga penuh, hingga tumpah, tak sejengkalpun tangan kan menjamah sekedar memindahkan periuk penuh itu, atau menutup keran air rapat-rapat. Matahari baru saja bertengger mantab di sudut pelipis, tak lama lagi bakal tergantung diatas ubun-ubun. Weda, masih saja berkutat dengan lembaran kain katun dan mesin jahitnya yang menghadap ke jalan. Seorang veteran tua yang hanya bisa menghabiskan sisa keberuntungan umurnya dengan membuka usaha jahit pakaian, tak ada lagi yang bisa ia lakukan dengan kaki kiri yang buntung. Veteran tua itu nampaknya begitu tenang dengan rutinitas barunya yang ia tekuni 2 dekade ini. Dan aku bersumpah Pak Weda masih begitu terbayang-bayang akan kekejaman perang yang pernah ia lalui dengan teman-teman seangkatannya ketika muda dulu.