Pertama adalah soal kesiapan klub untuk masuk kedalam liga yg benar benar profesional. Bukan perkara mudah menentukan mana klub yg layak masuk kriteria, tidak asal cuap pakai alasan degradasi terbaik, pesanan sponsor, faktor sejarah dan motif balas budi.
Kedua adalah status klub klub IPL tidak independent dimana hampir semuannya adalah 'milik' konsorsium. AFC dan FIFA tidak mungkin membiarkan klub-klub ISL yg indefendent membaur dan berkompetisi dgn klub klub milik satu konsorsium.
Jalan tengahnya AFC dan FIFA memberi tenggak waktu 1 satu kepada djohar dan konsorsium untuk menjual klub klub 'miliknya' ke investor berminat. Dan selama itu pula ISL dan IPL dipersilahkan jalan masing masing seperti musim sebelumnya sampai pada tahun berikutnya yakni tahun 2014 untuk disatukan menjadi sebuah liga kasta tertinggi.
Menarik untuk ditunggu;
Apakah djohar dan konsorsium mampu mencari investor bagi klub klub binaannya dalam setahun?
Investor investor mana saja yang akan rela membeli dan memiliki klub klub rongsokan?
Sepertinya lapak besi tua madura siap menampung.
Salam liga rongsokan!