Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik Pilihan

Kasihan Pak Presiden

17 Januari 2015   10:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:58 214 1
Sebelum Jokowi dilantik menjadi presiden sudah ada usulan pergantian Kapolri. Usulan itu antara disuarakan oleh IPW (16/10/2014). Ada 3 alasan yang diutarakan IPW, pertama untuk suksesnya Revolusi Mental Jokowi, kedua Polri tidak mengusut kasus obor rakyat dan ketiga katanya Polri perlu suasana baru.

Sedikitnya ada delapan jenderal yang pantas menggantikan Sutarman. Yakni, empat jenderal bintang tiga (Komjen) dan empat jenderal bintang dua (Irjen). Mereka adalah Komjen Budi Gunawan, Komjen Suhardi Alius, Komjen Anang Iskandar, Komjen Badroeddin Haiti, Irjen Anton Setiadi, Irjen Pudji Hartanto, Irjen Syafruddin, dan Irjen Unggung Cahyono.

Dengar-dengar rencana pergantian Kapolri akan dilaksanakan bulan April 2015 bersamaan dengan pergantian KSAD, tapi mengapa dipercepat jadi Januari? Kata Jusuf Kalla itu hak prerogratif Presiden. Ok lah...

Jokowi sudah putuskan Budi Gunawan untuk mejadi Kapolri atas usulan kompolnas. Sebelumnya Kompolnas mengusulkan lima nama, yaitu Kabareskrim Komisaris Jenderal Suhardi Alius, Kepala Lemdikpol Komjen Budi Gunawan, Irwasum Komjen Dwi Priyatno, Wakapolri Komjen Badrodin Haiti, dan Kabaharkam Komjen Putut Eko Bayuseno.

Dulu Jokowi juga pernah mengusulkan Budi Gunawan untuk menjadi Menteri, tapi diberi catatan merah oleh PPATK dan KPK, terus mengapa sekarang Budi Gunawan malah dipilih menjadi Kapolri menggantikan Sutarman? Dengar-dengar ini keinginan Bu Mega, mungkin dulu nama Budi Gunawan menjadi calon menteri juga keinginan mbak Mega.

Jokowi memilih Budi Gunawan, KPK menetapkan Budi Gunawan jadi tersangka korupsi, DPR RI meloloskan Budi Gunawan untuk menjadi Kapolri, PDIP ngebet Budi Gunawan dilantik. Sutarman sudah diberhentikan dari jabatannya sebagai Kapolri, tapi Jokowi tidak melantik Budi Gunawan, tapi mengangkat Wakapolri Badrodin Haiti sebagai Plt. Kapolri. Ahhh ribet bener... ada apa sebenarnya?

Kalau benar ini keinginan Bu Mega, pertanyaannya mengapa Bu Mega ingin Budi Gunawan jadi Kapolri? Sepertinya sudah ada deal antara Bu Mega dan Budi Gunawan, tapi saya tidak tahu apa itu, yang tahu ya Bu Mega, Pak Budi, Pak Joko dan Pah Tjahjo Kumolo, juga mbak Puan. Terus mengapa Presiden (bukan Jokowi tukang partai) keliahatan galau dan tidak berani bilang TIDAK ke Bu Mega? Apakah Presideng sungkan karena jasa-jasa Bu Mega? Jokowi boleh sungkan, tapi Presiden tidak boleh donk. Presiden kan dipilih rakyat bukan dipilih Bu Mega.

Sepertinya tekanan ke arah Presiden begitu kuat dan menjengkelkan hingga Presiden harus memutar otak dan mencari strategi untuk menjaga negara tetap kondusif. Ayo Pak Presiden, putuskan yang terbaik untuk rakyat. Bukan untuk Bu Mega, bukan untuk PDIP juga bukan untuk Budi Gunawan. Kalau mau dengar, ada baiknya dengar Ibu Iriana malam ini, dengar rakyat atau dengar saran saya, "Ojo sungkan".

Tadi saya cerita ini ke istri saya, dia istri saya bilang, Kasihan Pak Presiden, kayaknya tidak bisa tidur nyenyak.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun