Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Obrolan Pengantin Baru

13 Desember 2013   08:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:59 230 1
Malam semakin larut, lampu diruang tengah masih menyala. Andri sengaja membiarkan lampu kecil diruang tengah dan halaman rumah tetap menyala setiap malam. Seminggu lalu sejak Andri dan  Lusi pindah kerumah baru mereka nampak berseri-seri. Yah namanya juga pengantin baru, segalanya serba baru. Terutama kebiasaan-kebiasaan yang baru mereka berdua ketahui setelah hidup bersama dalam ikatan pernikahan. Andri dan Lusi menikah setelah tiga bulan berkenalan dan kebetulan orangtua mereka sudah saling mengenal 24 tahun silam. Mereka berdua kemudian pada akhirnya menikah. Tiga bulan merupakan waktu yang cukup singkat untuk saling mengenal karakter masing-masing pasangan, namun indahnya pacaran setelah menikah ternyata membuat mereka terus maju dan bersemangat menjalani hari-hari berdua.

Saat itu Lusi tengah membaca buku diruang tengah, duduk disebuah kursi kayu yang letaknya langsung menghadap kearah jendela. Kalau malam pemandangan yang terlihat dari balik jendela ruang tengah itu sangat mempesona. Bagimana tidak, ruang tengah yang berukuran 5x6 meter itu sengaja diberi jendela dengan kaca bening yang lebar, sengaja di desain menghadap ke arah selatan. Kalau pagi terlihat jelas dari arah timur mentari yang mulai terbit dan terbenam di ujung barat saat sore tiba. Dari jauh nampak hamparan laut pantai Tanjung Bira yang indah, kalau malam kerlap-kerlip lampu nelayan terlihat semakin indah menghiasi pemandangan malam hari dari balik jendela ruang tengah. Saat itu Lusi telah menyiapkan dua cangkir teh hangat untuknya dan Andri.

Andri yang baru saja keluar dari kamar berjalan menuju ke arah istrinya. Andri memeluk Lusi dari belakang dan mengecup kepala Lusi lembut. Lusi tersenyum,,

Andri: "... De, aku ingin menanyakan sesuatu kepadamu.."

Lusi menutup bukunya sambil tersenyum menyambut suaminya, kemudian Lusi menjawab dengan lembut

" iyaa ka , silahkan mau bertanya apa ka,,?" sambil melirik dan melempar senyum kearah suaminya tercinta.

Andri: "De, apa yang membuatmu mencintaiku..?"

Lusi: "kaka,,, aku mencintaimu karena Allah, bukan karena dirimu ka..."

Andri: " Lantas, bagaimana caramu mencintaiku de?"

Lusi: "Aku akan selalu memenuhi kewajibanku sebagai seorang istri.."

Andri: " Syukurlah kalau begitu,, de kaka mau bertanya lagi boleh?

.." De, jika kamu mencintaiku karena Allah, apakah kamu tak pernah takut bila kehilangan aku?

Lusi: "benar sekali ka, aku tak pernah takut kehilanganmu.."

Andri: "De, koq kamu menjawab begitu?"

Lusi: " Ya ka. asal kaka tau inilah caraku mencintaimu karena Allah, lebih baik aku kehilanganmu dari pada aku harus kehilangan Allah dihatiku...."

Andri: " Lantas, bagaimana caramu memperlakukan aku nantinya? jika kamu tak pernah takut kehilanganku...?"

Lusi mendekap suaminya tercinta sambil memegang tangan suaminya " ka,, kamu tak perlu khawatir karena kamu adalah miliku yang diamanahkan Allah padaku, maka aku akan menjaga dan memenuhi kewajibanku sebagai istri..."

Andri: " apa kamu bisa melakukannya, misalkan tanpa mencintaiku sekalipun?"

Lusi: " Iya,, perlu kaka ketahui, aku memang tak pernah takut kehilanganmu, namun percayalah...  aku sanggup setia dan menemani hidupmu sampai Allah sendiri yang memisahkan kita.."

Andri:..." istriku, akhirnya aku tau bahwa keindahan dunia bukanlah segalanya.."

Andri tersenyum dan berkata kepada istrinya...

" kau memang  istriku yang luar biasa"

Lusi tersenyum bahagia sambil memeluk suaminya

Indahnya pemandangan pantai Tanjung Bira dimalam hari menemani mereka berdua dalam heningnya syukur atas semua nikmat yang telah mereka terima saat itu.

Sahabat boleh share kisah ini dan semoga bermanfaat. ^_^

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun