Mohon tunggu...
KOMENTAR
Analisis Pilihan

Debat Capres 2024: Anies Ngotot, Prabowo Emosian, Ganjar Santai

15 Desember 2023   02:03 Diperbarui: 15 Desember 2023   02:03 365 24
Ketiga kata sifat itu pantas dilekatkan kepada tiga calon presiden (capres) yang berlomba-lomba memanfaatkan debat perdana menuju pemilihan presiden 2024. Debat pertama itu mengangkat tema Hukum, HAM, Pemerintahan, Pemberantasan Korupsi, dan Penguatan Demokrasi.

Tulisan ini sekedar penilaian pribadi terhadap ketiga capres. Unsur subyektivitas memang tidak bisa dielakkan, namun upaya menilai secara obyektif dapat diukur dengan membaca tulisan ini hingga titik akhir.

Penilaian ini didasarkan pada kelebihan dan kekurangan masing-masing capres. Selain itu, penilaian capres pada debat perdana juga dengan membandingkan gaya, cara, isi dari debat perdana pada Rabu malam, 13 Desember 2023. Sesuai nomor urut capres, tulisan dimulai dengan ulasan terhadap capres Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.

Anies yang Ngotot
Anies Baswedan kelihatan tampil ngotot. Istilah ini tidak berarti berotot atau memiliki otot seperti binaragawan. Maaf, maksudnya bukan itu.

Anies seakan tampil seperti chatGPT. Semua masalah pasti ada jawabannya. Tanpa emosi, tanpa ragu. Pokoknya, semua pertanyaan dilahap dengan jawaban meyakinkan. Persoalan jawaban itu tepat atau tidak, itu tugas orang lain yang menilai.

Penampilan capres Anies seolah terperangkap pada kepintaran yang disematkan kepadanya. Semua pertanyaan panelis dan capres lain dijawab dengan kemasan kata yang teruktur, sistematis, dan mantap (TSM). Jauh lebih baik daripada Prabowo, walau seimbang dengan Ganjar.

Akibatnya, Anies secara tidak langsung malah menampakkan keaslian yang dicoba ditutupi, yaitu tidak mau disalahkan. Angin, misalnya, menjadi kambing hitam. Pemirsa pun diingatkan dengan rekam jejaknya saat menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Apakah Anies berpenampilan buruk pada debat itu? Tidak sama sekali. Bagi saya pribadi, kemampuan Anies berbicara dan membingkai gagasan telah dilakukan dengan sangat baik. Itu memang menjadi keahliannya. Diksinya lebih pas dan fokus ketimbang Ganjar dan Prabowo.

Tampil ngotot, Anies memang kelihatan amat siap dan bisa menjawab semua pertanyaan, apik, dan terlihat sudah biasa berdebat. Dalam hal ini, Anies memang lebih siap ketimbang Prabowo.

Prabowo masih emosi(an)
Sebaliknya, capres Prabowo menampilkan sebaliknya. Tampil santai karena mungkin merasa lebih senior. Saking santainya, Prabowo malah kadang tidak siap menjawab pada beberapa pertanyaan.

Prabowo seperti kurang mampu memanfaatkan waktu dan malah mengumbar emosi. Emosi Prabowo tampak lebih tinggi ketimbang dua capres lainnya.

Apalagi ketika Prabowo menjawab pertanyaan soal Hak Azasi Manusia (HAM), korupsi, dan lainnya. Sorotan kamera close-up memperlihatkan sekali raut wajah itu. Rekam jejak Prabowo tampak melemahkan pengalamannya dalam debat capres atau cawapres sebelumnya.

Repotnya lagi, Prabowo seolah dikeroyok kedua capres. Beberapa pertanyaan yang semestinya sudah bisa diperkirakan malah dijawab kurang memadai. Tim kampanye mungkin kurang memberikan briefing tema-tema debat perdana.

Meskipun demikian, Prabowo lebih banyak menyebut nama capres lainnya. Emosi Prabowo itu memang bercampur dengan gaya bicara informal yang tidak dipunyai capres lainnya.

Naik dan turunnya emosi Prabowo memang sudah diketahui dan diprediksi banyak orang. Faktor emosi ini bisa berarti positif dan negatif. Itu tergantung anda berada di kubu capres yang mana:)

Ganjar tampak santai
Di antara ketiga capres, Ganjar Pranowo memang tampak paling santai. Dengan usia terpaut 1 tahun dengan Anies dan digembleng pengalaman organisasi kemahasiswaan dan partai politik. Ganjar, seperti Anies, juga kelihatan memang biasa berdebat.

Cara berdebatnya Ganjar agak beda dengan Anies yang menatap mata lawan debat dengan tajam. Ganjar malah sering tersenyum seolah mengajak lawan debat agar tidak tegang.

Di satu sisi, kebiasaan ini mengindikasikan kesiapannya tampil berdebat dan melayani pertanyaan sesuai tema debat perdana. Senyum itu juga bisa bermakna kesiapan Ganjar meladeni pertanyaan dan sanggahan lawan debat, terutama Anies.

Sikap santai ditambahi senyum ramah memang menjadi "jualan' Ganjar selama ini. Gaya bicara bercerita menjadi keunggulan capres yang mantan gubernur Jawa Tengah ini.

Meski begitu, kesantaian itu juga ternyata bisa diartikan sebagai sikap meremehkan lawan bicaranya. Selanjutnya, sikap itu secara tidak langsung ditanggapi secara emosional oleh Prabowo, misalnya.

Gagasan, pertanyaan, dan jawaban Ganjar cenderung realistis. Tidak tampak upaya Ganjar melebih-lebihkan sebuah isu ketika bertanya atau menjawab. Beberapa contoh diceritakan Ganjar dengan membawa nama calon wakil presiden, Mahfud Md.

Kemampuan Ganjar ini memaksa Anies dan Prabowo agak terpancing dan blunder. Anies malah berputar-putar tidak menjawab pertanyaan Ganjar soal Ibu Kota Nusantara (IKN). Sedangkan, Prabowo seakan mencari dukungan dari pendukungnya ketika menjawab soal penculikan.

Ulasan mengenai kelemahan dan kelebihan ketiga capres di atas hanya sebagian kecil saja. Kesalahan atau kekeliruan tentu saja sangat dimungkinkan. Ada keterbatasan dalam memotret secara detil.

Namun demikian, beberapa ulasan di atas berpengaruh pada perubahan dukungan. Misalnya, penampilan apik dan percaya diri Anies membuatnya mendapat sebagian besar dukungan dari pemilih berpendidikan sarjana.

Ada juga analisa mengenai sentimen positif kepada Anies, Ganjar, dan Prabowo pada persentase terendah. Sebaliknya, Prabowo mendapatkan sentimen negatif tertinggi sebagai konsekuensi dari penampilannya di debat perdana.

Meski demikian, debat capres-cawapres 2024 masih 4 kali lagi. Debat kedua dan keempat akan menampilkan tiga cawapres. Sedangkan debat ketiga dan kelima menyandingkan lagi tiga capres.

Debat sebagai salah satu bagian dari kampanye merupakan upaya penting mengajak capres dan cawapres mengenalkan gagasannya. Dengan cara itu, masyarakat bisa memahami dan mendukung atau menentang visi-misi pasangan capres-cawapres. Berbekal itu semua, masyarakat mencoblos capres-cawapres pilihannya pada pilpres 14 Februari 2024.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun