Pertanyaan itu selalu muncul di benak setiap orang. Mengapa sampai begitu? Jawaban mudahnya adalah karena orang menganggap menulis itu lebih penting. Menulis itu lebih susah. Menulis itu perlu
teori. Terakhir, menulis itu dianggap
kegiatan mewah, sehingga harus menyisihkan waktu tertentu. Akibatnya, kegiatan ini kurang banyak dilakukan ketimbang yang lain.
Menulis seolah mempunyai kasta paling tinggi, bahkan, daripada kegiatan-kegiatan lain, seperti mendengar, menulis, dan membaca. Apalagi ketika kegiatan menulis dibayangkan seperti menulis buku dengan banyak halaman dan tema-tema khusus. Padahal kegiatan menulis bisa dilakukan sebagai sebuah dokumentasi pikiran atau perasaan atau pengalaman keseharian si penulis.
KEMBALI KE ARTIKEL