Tapi itu masa lalu saya mengenai keikutsertaan pada bisnis MLM. Sekarang saya menjalani hal yang berbeda yaitu bisnis di internet yang menjual produk lokal (www.bisnisonlineindonesia.siteindo.com) dan non lokal.
Karena temanya sedang membahas bisnis MLM maka saya tidak akan bahas panjang lebar bisnis yang sedang saya jalani.
Lanjut pada pembahasan.
Ya seperti itulah bisnis MLM yang selalu diberikan nilai buruk dan memang bila salah menjalankan malah menjadi hal yang terlihat buruk dan (seakan) menakutkan.
Tetapi saya tidak akan membahas mengenai sisi negatif bisnis MLM.
Saya akan menjelaskan sisi positif bisnis MLM menurut Robert Kiyosaki.
Menurut Robert Kiyosaki, ada tiga alasan utama untuk berada pada bisnis MLM.
Alasan pertama: Membantu Orang Lain
Robert Kiyosaki (2008 : 4) berkata, “Ini merupakan alasan utamanya untuk berada dalam bisnis itu. Meskipun sangat kaya, dia bukan orang yang rakus atau arogan.”
Maksud ucapan Kiyosaki adalah membantu orang lain adalah alasan utama berada di dalam bisnis pemasaran jaringan alias bisnis MLM (alasan utama menjalankan bisnis MLM).
Kalau tidak ada sistem bantu-membantu maka tidak akan ada jaringan. Membantu orang lain merupakan kekuatan dalam bisnis MLM.
Maksud dari membantu orang lain adalah bukan berarti setiap ajakan kepada orang lain memang wujud ingin membantu. Bila anda berkata pada teman yang diajak, “Saya ingin membantu menjadikan anda kaya makanya saya mengajak bisnis MLM”. Bila anda berkata seperti itu bakalan ditertawakan.
Teman anda akan berkata, “Apa? Membantu saya? Anda sendiri saja belum terbukti sukses. Bila anda ingin membantu saya, sukses dulu saja lah di bisnis MLM, haha…”
Maksudnya membantu memang bisa seperti contoh ucapan di atas. Tetapi tidak perlu diucapkan.
Maksud membantu dalam bisnis pemasaran jaringan alias MLM adalah dengan rela mewujudkan kerja TIM yang solid dan konsisten untuk mewujudkan kesuksesan bersama.
Alasan kedua: Membantu Diri Sendiri
Terlebih dahulu saya ingin memberikan perkataan dari teman Kiyosaki bernama Bill dalam buku Robert T Kiyosaki, Business School (2008 : 4). Bill berkata, “Orang harus kaya untuk mengikuti investasi bersamaku. Aku sadar bahwa jika aku membawa lebih banyak orang yang menjadi kaya, maka aku akan mempunyai lebih banyak investor.”
Bill melanjutkan, “Ironinya adalah makin banyak aku membantu orang lain menjadi kaya dengan membangun bisnis mereka sendiri, bisnisku makin bertumbuh… dan aku menjadi semakin kaya.”
Jadi membantu orang lain dahulu dalam arti mau terlibat kerjasama dalam tim untuk mewujudkan kesuksesan bersama. Membantu disini bukan diartikan, “Saya akan memberikan anggota baru di bawahmu bila kamu ikut bisnis MLM dijaringanku.”
Bila sudah membantu orang lain maka secara otomatis akan terbantu dirinya sendiri. Kenapa? Itulah cara kerja bisnis MLM. Makin kaya anggota yang terbantu oleh seseorang yang dianggap (up line), maka seseoang tersebut juga akan makin kaya.
Jadi sistem membantu akan berbalik menjadi sistem terbantu. Tidak ada salahnya bila mengikuti bisnis MLM dengan sistem ini bahkan menjadi kekuatan MLM.
3. Suka Mengajar dan Belajar
Untuk lebih memahami alasan ini, saya ingin mengutip perkataan Bill dari buku Kiyosaki yang sama. Bill berkata,
"Bagiku, orang yang memasuki pemasaran jaringan berarti sedang mencari jawaban baru dan siap untuk belajar. Aku senang mengajar, belajar, dan berbagi ide baru dengan orang yang mempunyai semangat untuk terus belajar. Seperti kamu ketahui, aku mempunyai gelar akuntansi dan MBA keuangan. Bisnis ini memberikan kesempatan kepadaku untuk mengajar orang lain tentang apa yang aku ketahui dan terus belajar bersama orang lain. Kamu akan terkejut betapa banyak orang yang sangat pintar, orang-orang terpelajar dari latar belakang yang berbeda berada dalam bisnis ini."
Apakah sampai disini, anda sudah mengerti penjelasan saya?
Untuk mempertegas ucapan Bill, saya pun akan memberikan ucapan dari bill lagi. Bil berkata, “Aku senang mengajar dan aku senang belajar, dan itulah sebabnya aku menyukai bisnis ini.”
Bila anda sudah paham mengenai 3 alasan utama berada di bisnis MLM, maka coba bandingkan pada realita bisnis MLM yang ada di lingkungan anda. Silahkan anda bertanya,
Seperti apakah membantu dalam bisnis MLM dilingkungan saya?
Apakah akan mendapatkan pencerahan ilmu-ilmu atau hanya motivasi-motivasi belaka pada bisnis MLM ini?
Bila tidak ada sistem bantu-membantu dalam kerja tim yang solid, konsisten dan senang berbagi ilmu-ilmu dalam hal membangun kecerdasan bisnis (bukan membekukan pikiran pada bisnis apapun), maka jangan mengikuti bisnis MLM. Bila memang ada, silahkan ikut di dalamnya.
Referensi: Robert T Kiyosaki, Business School, Terj, Gramedia, Jakarta, 2008