Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Angin Esok

11 Agustus 2016   11:45 Diperbarui: 11 Agustus 2016   11:50 282 15
 Gadis, basuhkan lelahmu
 Untaian nama kupanggil merdu
 Sajak esok tak berima
 Maukah engkau melengkapinya? 


 Wahai, pria berkacamata tanpa kuda
 Seruanmu menggetarkan jiwa
 Panah katamu mengandung candu
 Sekejap tapi lalu

 Kuletakkan kacamata di angin lalu
 Suaraku tidak sepanjang katulistiwa
 Gadis, aku tak mau kau mencanduku
 Jiwa ini ada yang punya


 Apalah dikata, candu itu canda
 Dipungut sakit, diabaikan perih
 Ibarat air mengalir ke muara
 Alur membawa cerita, bukan memilih

 Iya, gadis
 Hati teriris
 Percayaku
 Itu kuncianmu


 Warna katamu melambung
 Menjulang tinggi ke awan
 Aku anak putih abu-abu
 Pamitku pergi mengejar angan

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun