Ambon 12122013 dini hari
Pagi itu pulau Ambon diliputi oleh mendung diselingi hujan rintik. Suasana tersebut tidak menjadikan suatu halangan bagi A Mado dan kawan-kawan untuk memulai pekerjaan mereka. Pagi buta, rombongan LSM Peduli Maluku telah berangkat dari pelabuhan speedboat Tulehu. Ada apa gerangan? Rombongan tersebut juga berangkat dengan membawa serta beberapa awak media.
Saat ditanya mengenai keberangkatannya A Mado sebagai ketua rombongan menjawab bahwa mereka akan bertandang ke basudara di Aboru. Kami pun lantas bertanya apa gerangan barang-barang yang terlihat menumpuk di salah satu speed boat.
Dalam rangka membantu peningkatan taraf hidup masyarakat kecil di bumi Nunusaku, LSM Peduli Maluku kembali melaksanakan kegiatan pemberian bantuan sosial kepada masyarakat ekonomi lemah khususnya di Negeri Aboru, Kec. Pulau Haruku, Kab. Maluku Tengah.
“Kotak-kotak tersebut berisi sekitar 200 ekor anak ayam yang akan kita berikan sebagai bantuan kepada masyarakat Aboru. Kita sedang membantu mereka mengembangkan peternakan. Dalam hal ini yang kita lihat memiliki potensi adalah ternak ayam” demikian jawab A Mado yang selain sehari-harinya merupakan akademisi UKIM namun juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial bersama LSM Peduli Maluku.
Akademisi UKIM tersebut kemudian menambahkan bahwa saat ini mereka merasa prihatin melihat kondisi yang ada di Aboru. Mau tidak mau kita harus berani mengakui bahwa mereka adalah saudara-saudara kita yang dilupakan oleh pemerintah.
Melihat kondisi Desa Aboru kita seolah-olah dibawa flashback ke masa lalu dimana listrik belum bisa dinikmati 24 jam, tidak ada jaringan telekomunikasi serta sarana prasarana perhubungan sangat minim. Namun demikian kegigihan masyarakat Aboru perlu kita acungi jempol. Tanpa adanya bantuan dari pemerintah-pun mereka sanggup membangun sarana dan prasarana yang mereka perlukan dengan upaya sendiri. 99 % sarana prasarana di Aboru adalah swadaya masyarakat. Ditengah berbagai kesulitan, mereka sangat gigih untuk membangun desa mereka, bahu membahu serta gotong royong.
Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 45 menit akhirnya rombongan tiba di Desa Aboru. Kedatangan rombongan LSM Peduli Maluku rupanya sudah disambut oleh Eltinus Tuankotta dan kawan-kawan sebagai penerima bantuan.
Eltinus yang sehari-harinya dipanggil Elthon, kemudian segera mengajak rombongan LSM Peduli Maluku menuju lokasi kandang ayam. Dengan bangga ia menyampaikan kepada A Mado bahwa sumbangan material yang sebelumnya telah dikirim, telah berhasil mereka wujudkan menjadi sebuah kandang ayam. Elthon yang pernah merasakan kelamnya jeruji tahanan merasa sangat gembira sebab ditengah kesulitan hidup yang mereka hadapi saat ini, masih ada orang yang sangat tulus memberikan bantuan kepada mereka. Bantuan ini ibarat kado Natal dari Tuhan yang luarbiasa indah bagi Elthon dan kawan-kawan.