Sesekali, menepuk nyamuk yang hinggap, sesekali beringsut membetulkan letak kopiah dan sarung. Dialog yang akrab tercipta, suasana yang hangat di bawah lampu petromak terbangun. Tidak, bukan kritik, bukan kecaman. Hanya sedikit harapan dari seorang kawan kepada kawan yang kebetulan bernasib baik, mendapat pekerjaan yang jauh lebih baik, menjadi Presiden. Lama tidak bersua, kangen dan rindu akan suasana nostalgia sesama prajurit dulu tercipta, satu satunya suasana yang sulit di didapat ditengah sibuknya tugas ke-Presiden- an.
Seorang Adjie jauh dari keinginan untuk menjatuhkan seorang kawan, apalagi seorang Presiden, yang kepadanya saat ini sedang di beri jatah tugas untuk mengatur hajat hidup orang banyak. Begitu banyak orang tua yang anak anaknya sedang bersekolah dimasanya, di asuh oleh guru guru yang bekerja di masanya. Jika menjatuhkan atau paling tidak mengganggu konsentrasi kerjanya sebagai seorang nahkoda tertinggi di kendaraan bernama Indonesia ini, tentulah kendaraan ini akan oleng ke sana kemari, kendaraan yang membawa sekian banyak anak bangsa. Tidak, seorang Adjie tidak akan melakukan penjatuhan seperti itu, apalagi character assassination.
"Memang, secara alamiah, individu atau organisasi umumnya akan bersikap konservatif atau tak ingin berubah ketika sedang berada di posisi puncak dan situasi menyenangkan. Namun, dalam konteks korupsi yang kian menggurita, tersisa pertanyaan, apakah SBY hingga 2014 mampu membawa negeri ini betul-betul terbebas dari korupsi?