Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Sesederhana Itulah Aku Mencintaimu

9 Juni 2010   17:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:38 108 0
ketika aku kehilangan tujuan
kamu seperti nahkoda yang memandu aku berlayar sampai menemukan tepian
ketika aku tersesat kehilangan arah yang melintang
kamu seperti kompas yang menunjukkan arah untuk pulang
ketika aku kehilangan harapan dari orang yang mematahkan impian
kamu datang seperti kunang kunang ditengah malam yang memberikan cahaya dalam kegelapan
ketika aku dihampiri oleh kekecewaan yang seirama datang untuk membawa kepedihan
kamu seperti permen permen manis yang membawa gembira dan tawa untuk anak kecil yang masih berlarian dalam istana
tak pernah terlalu cepat atau terlalu lama untuk menemukan waktu yang pas untuk dihadapkan pada suatu perasaan istimewa
mereka itu kejutan yang dilengkapi dengan berbagai rasa yang bisa dijadikan pertunjukkan atau ungkapan
kamu melukis duniaku dengan cat warna warni agar aku bisa menari tanpa kamu sadari
rasa itu tumbuh seperti tanaman yang dipelihara agar ia bertumbuh
semua yang menjadi duniamu segera akan menjadi duniaku
semua yang menjadi kesukaanmu segera akan ikut kunikmati dengan caraku
perasaan yang tak biasa datang dari orang yang luar biasa karena ia menjadikan aku tak biasa dari sebelumnya
itukah yang namanya jatuh cinta?
meski kita terpisah di jarak yang tak memiliki batas
aku tetap bisa melihat kamu dari dekat dengan jalur yang paling erat. Yaitu hati kita.
itulah salah satu komunikasi antara dua insan yang menjalin rasa yang belum pernah ada sebelumnya
tak berharap terlalu jauh untuk menemani perjalanan yang masih sangat jauh
dengan ketulusan dan penyertaan doa yang didalamnya namamu kusebut...
aku menyayangimu seperti rembulan yang tak ingin kehilangan malam
seperti jantungku yang tak berhenti berdetak
seperti melodi yang tak bisa lepas dari nada nada yang bernyanyi
dan seperti caraku mencintaimu dengan sederhana dan penuh arti

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun