dia terhujam hingga palung Mariana terdalam, sampai tiada cahaya sedikitpun...
kepada-Nya, kita bersaksi atas apa yang terlewat dan yang kembali adalah kuasa-Nya...
tak perlu merenenung apalagi melagu rasa gundah gulana, cukuplah bait cinta-Nya yang menyapa...
tiada penting malam, pagi ataupun siang, terlantun jelas dalam rambatan harmoni...
dengan sedikit membasuh wajah dan berbisik sejenak pada telinga Bumi...
langit kan mendengar, serta singgasa-Nya sontak bergetar, seraya bergumam, "Jadi maka Jadilah".