Sejak awal dibukanya PAUD di kampung halamannya, Iren menyadari penuh tantangan yang dihadapinya. Sumber daya manusia yang terbatas. Siapa yang akan menjadi guru, menemani kedua orangtuanya? Ia mendapati perempuan-perempuan yang bersemangat mendidik anak-anak. Dalam pengalaman Iren, selalu ada perempuan-perempuan yang mau bergabung untuk mendidik anak-anak ketika ia membuka PAUD di tempat yang lain. Bahkan ada perempuan-perempuan yang datang menemuinya dan meminta untuk membuka sekolah di desa mereka karena menyadari kebutuhan anak-anak mereka akan pendidikan yang lebih baik. Seperti yang terjadi di desa Huku Kecil.Â
KEMBALI KE ARTIKEL