"Pasir Timbul Raja Ampat tidak kalah cantiknya dengan Kampung Wisata Arborek," tiba-tiba Pak Sam memecah keheningan saat dalam pelayaran menuju ke rute trip selanjutnya. Asyik, batin saya. Betapa tidak. Begitu mendengar Pasir Timbul, saya teringat pada pasir timbul di Belitung dan di Nain, Siladen. Kedua pasir timbul itu memang memukau. Bayangkan saja, di tengah laut muncul pulau pasir putih tanpa ada satu tumbuhan yang berdiri.
"Kita lihat nanti. Semoga air laut tidak pasang. Jika sedang pasang, ya pasir putihnya nggak timbul," ucap Pak Sam datar. Speedboat Om Papua, mulai memperlambat laju kecepatan dan berputar-putar mencari lokasi Pasir Timbul, tapi sejauh mata memandang, pasir putih itu tidak timbul-timbul. Yahhh, desah saya.