Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Artikel Utama

Salib Bunga Terbesar Tomohon, Pecahkan MURI

11 Agustus 2012   11:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:56 705 6

Tiga Salib dari rangkaian bunga berdiri kokoh di lereng bukit kampus UKIT (Universitas Kristen Tomohon). Di bawahnya, berhadapan dengan ke tiga Salib itu, tak kurang dari 10 meter, deretan tenda-tenda putih berbalut tiang warna kuning didirikan untuk panggung kehormatan para pejabat Pemkot. Terlihat Walikota Tomohon, Jimmy F Eman SE Ak, Paulus Tangka dari MURI dan sejumlah pejabat lainnya sudah menempatkan diri pada kursinya masing-masing.

Sementara itu kerumunan penonton belum banyak terlihat di sekitar panggung kehormatan itu. Itulah pemandangan pertama yang saya lihat saat saya tiba di lokasi pada sekitar pukul 10.00 wita hari Sabtu (11/8) tadi.

Lokasi panggung dan tiga salib itu berada sekitar 5 km di sebelah Selatan Kantor eks-Walikota Rindam, arah ke pusat kota Tomohon. Tak lama kemudian, ibadat pembukaan dimulai dan dipimpin oleh seorang pendeta. Begitu ibadat selesai, pembawa acara mempersilahkan Bapak Paulus Tangka untuk menyampaikan sambutannya terkait dengan pemecahan MURI untuk Salib Bunga.

“Ini rekor MURI yang ke 6 bagi Tomohon dan Rekor MURI yang ke 5543 hingga 2012. Tomohon kembali menorehkan MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia) karena telah memprakarsai “Pembuatan Salib Terbesar Dari Rangkaian Bunga”. Dulu, pemecahan MURI berupa Karpet Bunga Raksasa (2008), Kendaran Hias Terpanjang Di Dunia, sekarang Salib Bunga” kata Bp. Paulus mewakili Jayasuprana dari pihak MURI.

Tepuk tangan membahana tatkala pengukuhan rekor MURI itu selesai disampaikan secara resmi. Kegembiraan tampak dalam wajah hadirin dalam menyambut pengukuhan itu. Kemudian, tak lama setelah itu, dilangsungkan upacara seremoni penyerahan tiga piagam penghargaan Rekor MURI kepada Walikota, Sekkot dan Kadis Pertanian.

Secara berkelakar, Paulus Tangka mengatakan dalam sambutannya, “Siapa tahu Tomohon akan mencipatakan rekor sekali lagi tahun depan dengan memprakarsai mandi bunga massal. Karena mandi bunga kalau di Jawa, sangat sakral dan mistis sekali”. Ucapan ini disambut oleh para hadirin dan penonton dengan ketawa.

“Bagi masyarakat, bunga yang ditanam di Tomohon sangat bersejarah. Awalnya, sekitar abad ke 18, para missionaris dari Belanda dan Perancis datang ke Tomohon dengan membawa bibit bunga. Jenis bunga yang pertama kali dibawa adalah bunga Liliy. Kesuburan tanah memungkinkan bunga berkembang pesat sehingga bukan hanya Liliy saja melainkan kini Krisan Kulo dan Krisan Riri dijadikan ikon kota Tomohon”kata Walikota dalam sambutan setelah sambutan dari MURI.

Tinggi Salib Bunga yang paling besar itu 15 meter dan lebar 8 meter.Sementara di kanan kirinya salib agak kecil dengan ukuran 8 meter dan lebar 4 meter. Bunga yang dipakai sebanyak 120 ribu kuntum bunga Krisan dan Aster berwarna putih, kuning dan ungu.

Pemecahan rekor MURI ini sekaligus menutup rangkaian acara Tomohon International Flower Festival yang sudah berlangsung sejak Rabu, 8 Agustus yang lalu. Bersamaan dengan itu, dilanjutkan dengan Pawai Pembangunan yang diikui oleh 100 lebih kendaraan dari berbagai organisasi, instansi, sekolah, kecamatan, kelurahan dan swasta.

Setelah pawai pembangunan, malamnya diadakan Pesta Kembang Api. Ketika tulisan ini dibuat, acara pesta kembang api di lapangan Rindam belum dimulai.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun