Aku terus berlari sekencang-kencangnya. Suara dor,, tembakan peringatan tak mampu mengurangi tempo kecepatanku, malah semakin kencang. sekitar satu meter perlangkah, melebihi atlet pelari dunia. Nafasku semakin tersengal, kakiku sudah tak merasakan panasnya padang tandus kota Deera, dadaku berdegub kencang tak karuan. Bagaimana jika timah panas polisi itu mengenai salah satu bagian tubuhku? “ Lari! Lari! Lari!
KEMBALI KE ARTIKEL