Tentu tidak akan menjad soal jika aspirasi rakyat yang dibawa oleh anggota dewan sejalan dengan kepentingan partai politik yang wajib diperjuangkan oleh anggota dewan. Masalahnya, aspirasi rakyat dan kepentingan partai politik terlihat tidak selalu berselara ssatu terhadap yang lain, seperti diindikasikan secara kuat dalam tiga kasus yang terurai di atas (Pansus Century, aktivis parpol sebagai komisioner KPU, dan rencana pembangunan gedung baru DPR).Pada kasus-kasus itu terungkap pula posisi marjinal anggota dewan manakala harus berhadapan dengan kepentingan partai politik terkait dengan isu-isu kebijakan public. Dalam batas pengertian ini, posisi anggot adewan bisa menjadi penting manakala aspirasi yang disuarakan sejalan dan mendukung sikap atau pendirian partai politik atas isu terkait; tetapi sebaliknya, posisi ini menjadi sangat lemah, dan bahkan tidak berarti sama sekali, jika suara yang dibawanya bertolak belakang dengan pendirian partai politik induk.
KEMBALI KE ARTIKEL