Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Bertanya Pada Rumput yang Bergoyang

9 Oktober 2018   20:05 Diperbarui: 9 Oktober 2018   20:31 533 0
Selain geologi, teologi bermain peran dalam menanggapi sebab dari bencana alam. Term teologi mungkin terlalu merujuk ke lingkup kristianitas, maka istilah hermeneutika agama agaknya lebih tepat. Para cendekiawan-cendekiawan ilmu agama menafsirkan bencana sebagai teguran atau bahkan "kemarahan"  dari yang Ilahi karena faktor degradasi moral dari manusia yang sebenarnya sudah dinubuatkan dalam Kitab Suci. Dosa-dosa yang manusia perbuat menyebabkan Allah menjadi murka dan memberikan tulah kepada manusia tanpa memandang agama-agama tertentu. Hasilnya bagi mereka yang selamat dalam peristiwa bencana dipandang sebagai bentuk ungkapan syukur sekaligus pembenahan diri atau pertobatan untuk menjadi manusia yang hidup sesuai dengan kehendak Tuhan sedangkan bagi mereka yang menjadi korban jiwa dianggap sebagai cara Tuhan untuk menghukum "mereka yang penuh dosa dan tidak bertobat" dan memberikan suatu kehidupan baru bersama-Nya untuk "mereka yang semasa hidupnya hidup baik dan benar". Maka, hal ini sejalan dengan kutipan lagu dari Ebiet G Ade "mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita yang selalu  salah dan bangga dengan dosa-dosa. Atau Allah mulai enggan bersahabat dengan kita..." Mengenai hal tersebut tentu kita tidak bisa menilai dan bernalar secara jauh sebab itu menjadi pekerjaan dan kehendak-Nya. Sekali lagi hal ini hanya menjadi bingkai hermeneutis.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun