"Karena masalahnya masalah komitmen, sudah teken semua, komitmen, tapi ditarik. Nah, ini hilang trust (kepercayaan)," kata JK.
Hmmm...komitmen.
Apakah JK sedang menyindir?
Ke arah siapa sindiran itu?
JK pun menekankan pentingnya menghargai komitmen. Persiapan yang dilakukan sejak jauh-jauh hari pun jadi sia-sia semuanya karena tidak ada komitmen tadi.
"Ini dirusak oleh karena kita tidak menjalankan komitmen," tegasnya.
Hmmm...betapa pentingnya sebuah komitmen di mata mantan wakil presiden itu.
Tapi siapa yang sedang disindir oleh JK?
Salah satu bakal Capres 2024 yang selama ini memiliki elektabilitas tinggi, yaitu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menolak kehadiran Timnas Israel di Piala Dunia U-20.
Terjadilah kisruh dan polemik.
Akhirnya Indonesia pun harus gigit jari karena FIFA akan menunjuk negara lain sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
Jika Ganjar termasuk salah satu Capres 2024, mungkin saja perolehan suaranya akan terpuruk karena tidak bisa menjaga komitmen.
Sudah lama Ganjar setuju Jawa Tengah sebagai salah satu tempat pertandingan Piala Dunia U-20 tapi akhirnya batal karena ia menolak kehadiran Timnas Israel.
Wajar saja jika banyak yang ragu untuk memilih pemimpin yang tidak memiliki komitmen yang kuat. Apa jadinya Indonesia nanti?
Tapi seharusnya JK jauh-jauh hari sudah menyarankan atau menasihati Ganjar tentang pentingnya komitmen itu.
Sayang sekali JK ngomongnya baru sekarang tentang masalah di Piala Dunia U-20.
Setelah Indonesia batal menjadi tuan rumah.
Mengapa tidak sejak awal JK menasihati mereka yang menolak kehadiran Timnas Israel? Mengapa baru sekarang JK ngomong pentingnya arti sebuah komitmen?
Apakah JK sedang cari panggung dan tampil bak pahlawan kesiangan yang terkesan bijak?
Jangan-jangan JK yang konon katanya mendukung Anies Baswedan sedang memancing di air keruh?
Apapun dugaan orang atas pernyataan JK tentang pentingnya sebuah komitmen tadi, Ganjar tak perlu khawatir.
Sebab, JK ada salahnya.
Meski ada benarnya juga.
Tetap semangat, Jar!
Usahakan terus jadi Capres 2024!
Jangan pedulikan soal komitmen!
Jokowi pernah mengatakan akan menuntaskan 5 tahun jabatan Gubernur DKI Jakarta tapi ternyata ikut Pilpres 2014 dan menang.
Jokowi tidak komitmen tapi bisa menang, Jar!
Semoga Ganjar tersenyum bahagia setelah membaca tulisan ini...ha-ha-ha.
Tapi JK ada benarnya juga.
Sejak awal tidak komitmen, tapi bisa menang dan menang lagi. Dua periode jadi presiden dan Indonesia pun akhirnya nyungsep...ha-ha-ha.