Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Impianku tentang Sidoarjo Si Kabupaten Cerdas

7 Juni 2015   02:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:19 608 0
Mendengar nama Sidoarjo, tentu tak lepas dari image lumpur Lapindo. Padahal pada era 1042-1130 M, Sidoarjo berperan sebagai pusat pemerintahan Kerajaan Janggala yang menduduki wilayah yang saat ini menjadi Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo. Di masa pendudukan Belanda pada 31 Januari 1859 diberlakukan pemisahan wilayah antara Kabupaten Surabaya dan Kabupaten Sidokare (nama Sidoarjo di era penjajahan Belanda). Oleh karena itu, Kabupaten Sidoarjo memiliki pondasi dan riwayat historis yang kuat dengan Kota Surabaya.

Dalam perkembangannya, Kabupaten Sidoarjo tak bisa dilepaskan dari Kota Surabaya, sehingga fungsi Kota Surabaya sebagai pusat pemerintahan dan pertumbuhan di Jawa Timur tak lepas dari peran dan dukungan Kabupaten Sidoarjo. Dua moda transportasi penting ditempatkan di wilayah Sidoarjo seperti terminal Purabaya (Bungur) dan Bandara Internasional Juanda. Juga intitusi pemerintahan tingkat provinsi ditempatkan di Sidoarjo, misalnya Pangkalan TNI AU, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Kehutanan, dan lain-lain. Selain itu, Sidoarjo termasuk dalam kawasan metropolitan terbesar kedua di Indonesia setelah Jabodetabek, yakni kawasan Gerbangkertosusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Bangkalan). Kawasan ini menjadi lokomotif industri di Jawa Timur.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun