Hari ini adalah hari ketika roh terlepas dari jisimku. Ketika pelor panas melesat memecah ruang udara kemudian membentuk lubang dalam, di antara garis keningku. Ketika bebatuan kerikil diguyuri panas surya seharian, lalu menyambut tubuhku yang lunglai. Bergeming aku bagaikan seonggok tai sapi di tengah lapangan. Membenam, berhias lalat dan darah, dan busuk disantap waktu.
KEMBALI KE ARTIKEL