Masih ingat pada zaman Demokrasi Terpimpin dulu terdapat larangan mendengarkan musik tertentu di Indonesia? Koes Bersaudara (Koes Plus) yang berada di garis depan pemusik ‘ngak-ngik-ngok’ ala Beatles itu dijebloskan ke dalam penjara. Tiga dekade sebelumnya, Nazi menggolongkan musik yang a-tonal (musik yang tidak taat pada satu jenis tangga nada tertentu), musik jazz dan apalagi musik karya komponis-komponis keturunan Yahudi ke dalam jenis musik yang dikutuk dan dilarang, dengan julukan entartete musik alias Musik Bejat. Yang disebut musik yang baik dan benar menurut Nazi ternyata ditentukan oleh ras penciptanya, apakah keturunan Yahudi atau Arya.