Dalam Al-Quran, Allah secara tegas menyatakan bahwa “kullun nafsin dza ikatul maut, setiap yang bernyawa akan merasakan mati”. Semua akan menuju lubang kematian. Hanya soal waktu yang membedakannya. Duluan atau belakangan. Hari ini, besok, atau lusa. Guliran waktu yang terus bergerak ke depan hanya isyarat pasti semakin berkurangnya durasi kehidupan. Hal yang pasti, tidak ada garansi apapun soal umur manusia dan makhluk lainnya. Kematian setia mengintai kita setiap saat. Bahkan, detik per detik.
Soal kematian ini, ada sejumlah contoh yang perlu saya sebut sebagai gambaran, sekaligus i’tibar bagi kita. Kita ambil saja kasus kematian Wali Kota Bima, HM. Nur A Latif, pada 6 Maret 2010 lalu di Jakarta. Mendadak dan tidak disangka. Apalagi, sangat jarang ada Kepala Daerah yang wafat saat sedang masa tugas. Saat mendengar kematian itu, awan hitam bak memayungi kanvas langit Dana Mbojo.
KEMBALI KE ARTIKEL