Seorang laki-laki tampan duduk di meja di depan kami, sekumpulan perempuan-perempuan jomblo. Bisa ditebak yang terjadi kemudian adalah huru-hara. Beberapa dari kami langsung mengucap ingin menjadikan laki-laki tersebut sebagai pacar. Bahkan kami sudah rebutan mengklaim menjadi yang pertama melihat dia. Konon yang pertama melihat adalah yang paling berhak memiliki. Padahal laki-laki tersebut sudah pasti tidak tahu-menahu apa yang terjadi di antara kami. Lalu seseorang dari kami pun berkata: "Kalau aku sih lebih suka menjadikan cowok itu sebagai sahabat daripada pacar."
KEMBALI KE ARTIKEL