Nama: Nur Halizah
NIM: 210105110018
Mata Kuliah: Perawatan dana Pengasuhan
Dosen: Rikza Azharona Susanti, M.Pd
Setiap individu memiliki kebutuhan dasar, termasuk anak-anak. Selain itu, setiap anak juga memiliki kebutuhan khusus. Oleh karena itu, orang dewasa perlu memahami apa saja kebutuhan dasar seorang anak. Setiap anak dilahirkan dengan kondisi fisik, mental, dan psikologis yang berbeda-beda. Hal ini mendorong orang tua untuk mendeteksi kemungkinan adanya kelainan atau penyimpangan pada anak, baik untuk memastikan apakah anak tersebut berkembang secara normal, mengembangkan bakat serta kecerdasan lainnya, atau membutuhkan bantuan atau intervensi khusus, baik fisik maupun psikologis. Harapannya, anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, baik secara fisik, mental, maupun sosial, sehingga kelak menjadi individu yang produktif bagi keluarga, lingkungan, dan bangsa.
Meskipun kesadaran orang tua tentang pentingnya perhatian terhadap tumbuh kembang anak semakin meningkat, fasilitas yang lengkap untuk mendukung kebutuhan tersebut masih terbatas di Indonesia. Sebagian besar orang tua hanya merujuk ke rumah sakit ibu dan anak. Namun, jika pemeriksaan anak membutuhkan tenaga ahli tertentu yang tidak tersedia di tempat tersebut, mereka harus mencari rujukan ke lokasi lain. Hal ini menjadi tantangan, terutama di era modern di mana waktu dan mobilitas orang tua sangat berharga. Oleh karena itu, keberadaan pusat tumbuh kembang anak yang lengkap menjadi kebutuhan mendesak. Tempat seperti ini dapat menawarkan layanan yang lebih spesifik dan berbeda dari rumah sakit ibu dan anak yang cenderung memberikan pelayanan umum.
Selain itu, dalam hal stimulasi mental anak, umumnya pendidikan tidak melibatkan orang tua, sehingga mereka cenderung menyerahkan sepenuhnya peran pendidikan kepada pengasuh atau pengajar. Akibatnya, orang tua tidak mengetahui sejauh mana perkembangan anak mereka dan jenis pendidikan atau kegiatan yang paling cocok untuk anak tersebut. Anak pun merasa bahwa orang tua hanya fokus pada nilai-nilai yang diterima tanpa mengetahui apakah anak mengalami kesulitan dalam proses belajar. Hal ini membuat anak enggan mengungkapkan pendapat atau masalah yang sebenarnya mereka hadapi.
Tiga Kebutuhan Dasar Anak
Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang, secara umum, dibagi menjadi tiga kategori, yaitu Asuh, Asih, dan Asah.
*Kebutuhan Asuh*
Kebutuhan asuh merupakan kebutuhan dasar yang mendukung pertumbuhan otak dan pertumbuhan jaringan dalam tubuh, seperti kebutuhan sandang, pangan, papan, kebersihan diri, imunisasi, dan rekreasi. Kebutuhan asuh yang diberikan orang tua kepada anak merupakan kebutuhan mendasar yang mendukung perkembangan otak dan tubuh anak. Kebutuhan asuh ini mencakup: kebutuhan kesehatan dan gizi, seperti pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan, pemberian MPASI, imunisasi, dan layanan kesehatan; kebutuhan sandang, pangan, papan, serta kebersihan diri; dan kebutuhan perlindungan, baik di dalam rumah maupun di luar rumah.
*Kebutuhan Asih*
Pada tahun-tahun awal kehidupan, bahkan sejak dalam kandungan, anak sangat membutuhkan hubungan yang kuat, harmonis, dan selaras dengan ibunya untuk mendukung perkembangan fisik, mental, dan psikososialnya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara: menciptakan rasa aman dan nyaman agar anak merasa terlindungi, memperhatikan minat, keinginan, dan pendapat anak, memberikan contoh yang baik (bukan paksaan), memberikan bantuan, dorongan, motivasi, serta penghargaan, dan mendidik dengan kegembiraan, melakukan koreksi dengan penuh kasih sayang dan sukacita (bukan ancaman atau hukuman).
*Kebutuhan Asah*
Asah atau stimulasi adalah pemberian rangsangan dari lingkungan sekitar anak, yang dilakukan melalui latihan atau kegiatan bermain. Stimulasi adalah kebutuhan penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak yang menerima stimulasi secara terarah cenderung mengalami perkembangan lebih cepat dibandingkan dengan anak yang minim stimulasi.
Faktor ketidakmampuan Orangtua Memenuhi Kebutuhan Dasar Anak
Ketidakmampuan orang tua dalam memenuhi kebutuhan dasar anak bisa disebabkan oleh berbagai faktor,Yakni Faktor Ekonomi, Faktor lingkungan Keluarga dan faktor Budaya.
*Faktor Ekonomi*
Faktor ekonomi sangat mempengaruhi pemenuhan kebutuhan dasar anak oleh orang tua. Berikut adalah beberapa alasan yang mendasarinya:
- Penyediaan Pangan
Kebutuhan dasar seperti makanan bergizi membutuhkan sumber daya finansial. Orang tua dengan kondisi ekonomi yang baik lebih mampu menyediakan makanan yang sehat dan cukup bagi anak-anak mereka, yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik. - Akses Pendidikan
Faktor ekonomi berpengaruh pada kemampuan orang tua untuk membayar biaya pendidikan, seperti uang sekolah, buku, seragam, atau bahkan transportasi. Anak-anak dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi cenderung menghadapi tantangan dalam mendapatkan pendidikan yang berkualitas. - Layanan Kesehatan
Anak-anak membutuhkan akses ke layanan kesehatan, termasuk imunisasi, pemeriksaan kesehatan rutin, dan pengobatan jika sakit. Orang tua dengan keterbatasan ekonomi sering kesulitan mengakses layanan ini karena biaya yang tinggi. - Tempat Tinggal yang Layak
Faktor ekonomi menentukan kemampuan orang tua untuk menyediakan tempat tinggal yang aman dan layak bagi anak-anak mereka. Tempat tinggal yang tidak memadai dapat memengaruhi kesehatan fisik dan psikologis anak. - Dukungan Psikososial
Kesejahteraan ekonomi juga berdampak pada kondisi mental dan emosional orang tua. Stres akibat kesulitan ekonomi dapat memengaruhi kemampuan orang tua memberikan dukungan emosional yang memadai bagi anak.
*Faktor Lingkungan Keluarga*
Lingkungan keluarga yang harmonis dan penuh kasih sayang menciptakan suasana yang mendukung perkembangan anak. Sebaliknya, konflik atau ketegangan dalam keluarga dapat mengganggu stabilitas emosional anak dan membuat orang tua sulit fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar seperti makanan bergizi, pendidikan, dan perhatian emosional.
*Faktor Budaya*
Budaya memengaruhi hampir semua aspek pemenuhan kebutuhan dasar anak, termasuk makanan, pendidikan, kesehatan, dan pengasuhan emosional. Orang tua biasanya menyesuaikan cara mereka memenuhi kebutuhan anak dengan norma, nilai, dan tradisi budaya yang mereka anut. Faktor budaya ini dapat menjadi kekuatan positif jika nilai-nilai tersebut mendukung kesejahteraan anak, tetapi juga dapat menjadi tantangan jika nilai-nilai tersebut membatasi hak atau kebutuhan anak.Â
Dampak Ketidak Mempuan Orangtua Dalam Memenuhi Tiga Kebutuhan Dasar Anak
Ketidakmampuan orang tua untuk memenuhi tiga kebutuhan dasar anak—Asih, Asuh, dan Asah—dapat memberikan dampak yang sangat negatif terhadap perkembangan anak. Hal ini dapat menghambat perkembangan fisik dan mental mereka, menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang, dan membatasi kemampuan sosial serta akademis anak. Ketidakcukupan dalam memenuhi kebutuhan dasar ini dapat berujung pada penurunan kualitas hidup anak dalam jangka panjang, serta mempengaruhi peluang mereka di masa depan. Oleh karena itu, pemenuhan kebutuhan dasar anak sangat penting untuk memastikan bahwa anak dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal.
Upaya
Untuk mengatasi ketidakmampuan orangtua dalam memenuhi kebutuhan dasar anak, dibutuhkan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga swasta. Upaya pemberdayaan ekonomi, peningkatan akses bantuan sosial, serta pendidikan dan kesehatan yang lebih terjangkau adalah kunci untuk memastikan setiap anak dapat tumbuh dan berkembang dengan kebutuhan dasar yang terpenuhi. Kolaborasi ini dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih adil bagi semua anak, tanpa memandang latar belakang ekonomi keluarga.