Angin
Kau datang
Kau masuk aku
Aku masuk angin
~ Aku mendengar puisi singkat ini dari seorang paman yang tinggal di dekat rumah.
Malam ini, aku menunggu bus yang tidak kunjung datang. Aku bukanlah orang yang sabar, terlebih menunggu seorang diri bukan hal yang menyenangkan. Berbicara dalam hati, melihat ke arah jalan raya yang dipenuhi kendaraan berbalut cahaya terang, langit yang gelap tanpa terlihat bintang, dan terpaan angin. Angin yang selalu mendatangi, tidak kuharapkan tapi ada untuk menemani.