Kalau malam tiba, Ladin suka menulis. Kadang di buku, kadang di lutut, kadang di pergelangan tangan. Si Babi Kecil di pekarangan rumah Ladin juga diam-diam menulis. Ah tenang, kisah ini bukan bualan. Si Babi Kecil menulis dalam benaknya. Ia babi biasa seperti yang lainnya, memegang pensil saja tidak bisa, apalagi menulis sungguhan. Jika Ladin menulis kisah-kisah lama yang muncul secara acak dalam kepalanya, Si Babi Kecil menulis asa.
KEMBALI KE ARTIKEL